Ibu sapi bilang "Sudah susah-susah beranak-pinak. Dan kurelakan mereka menjadi daging dalam timbangan. Tapi kau kutil juga.. Manusia serakah.. tidakkah kalian iba dengan pedagang bakso? dengan anak-anak kecil yang suka makan olahan daging sapi? dengan mereka yang kekurangan gizi? "
Si bapak sapi nyelethuk "Ya sudah bu, besok kita mogok disembelih saja, toh daging-daging kita tidak di distribusikan merata. Mereka biar tau rasa kalau kita mogok. Biar tau kita ini rela disembelih untuk kemaslahatan banyak orang, bukan untuk kepentingan segelintir orang saja"
Ibu sapi hanya manggut-manggut, matanya menerawang jauh.. seperti ingin menangis sekencang-kencangnya.
"Pak.."
"Iya bu.." sahut bapak sapi
"Aku sedih pak.. miris rasanya hati.. duh nelangsa pak.. lihat bapak-bapak tukang bakso keliling mencari daging dari pasar ke pasar tetapi ndak nemu juga. Lihat ibu-ibu yang sudah berhari-hari digerutu anak balitanya karena ndak masak daging sapi. Juga rasanya lebih sesak lagi didada kalau lihat mafia daging sapi tertawa diatas penderitaan banyak orang"
Keluh ibu sapi sambil berurai air mata.
"Hmmm... Untung dikandang sapi ndak ada televisinya, juga ndak langganan koran setiap hari bu, apa ndak puyeng aku liat ibu nangis tersedu-sedu setiap mengetahui berita kelangkaan daging sapi" Batin bapak sapi
Kemudian bapak sapi mencoba menghibur ibu sapi yang tengah berduka dengan melenguh sekencang-kencangnya. Diikuti ibu sapi yang kemudian mencoba mengeluarkan suara lebih kencang. Mereka pun saling sahut-sahutan seperti sedang bernyanyi riang.
Manusia yang mendengar mengira sapi-sapinya sedang berontak karena lapar, manusia tidak tahu kalau mereka kini sedang menghibur diri karena ulahnya.
Ironi..
*Andai sapi bisa ngomong.
"Tolong.. sebelum kalian mengulitiku.. berjanjilah untuk tidak serakah. Jual dagingku kepasar dengan harga yang wajar"
*Andai sapi bisa ngomong, ya.. andai bahasa mereka dipahami manusia
Nayla alfaruq
Lumajang, 12-08-2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H