Mohon tunggu...
nayla hafidzah
nayla hafidzah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

belajar, berkreasi, dan menulis kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Langkah Kecil yang Mulia di Dunia

26 Maret 2024   09:46 Diperbarui: 26 Maret 2024   10:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photoby:temanfataya

Mohammed Fataya Al-rasyid seorang anak yang memiliki hobi bermain sedari kecil. Pada Masa Sekolah Dasar yang menjadi langkah awal ia menghafal al-quran. Langkah nya menghafal al-quran berlanjut saat ia menginjak Sekolah Menengah Pertama, ia melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren yang hanya berfokus pada menghafal al-quran. 

Pondok pesantrennya lah yang menjadi saksi perjalanan ia menghafal al-quran, ia dapat dijumpai hari-harinya yang ia habisi di masjid bersama al-quran. Menghafal al-quran bukanlah beban baginya, tetapi menghafal al-quran ia jadikan sebagai hobi barunya. Hobinya kini menjadi salah satu keberhasilan yang besar, ia mampu menyelesaikan hafalan 30 juz nya selama dua tahun. 

Langkah kecilnya yang ia awali pada masa Sekolah Dasar, kini ia berhasil mengubah langkahnya menjadi sebuah hadiah yang begitu mulia bagi kedua orang tuanya. 

Kedua orang tuanya terkadang mengkhawatirkannya karena terlalu berambisi dalam menghafal al-quran, namun kekhawatiran itu kini menjadi sebuah ketenangan bagi kedua orang tuanya karena menghafal al-quran lah yang membuat ia bahagia.

Langkah hebatnya pun tidak terhenti pada keberhasilannya dalam menghafal 30 juz, segudang prestasi kini telah ia raih, ia berhasil meraih juara dalam MHQ (Musabaqoh Hifdzil Qur'an) tingkat provinsi lampung sebanyak dua kali, dan MHQ (Musabaqoh Hifdzil Qur'an) tingkat kabupaten. 

Ia tidak menjadikan lomba ini adalah ajang memamerkan bakat, tetapi ia menjadikan perlombaan ini sebagai prosesnya dalam menjaga hafalan al-quran yang telah ia miliki. Ia dapat mengulang hafalannya dalam sehari sebanyak 5 juz dan itu ia lakukan setiap harinya, ia tidak pernah lupa akan kewajibannya sebagai hafidz al-quran yang kini memiliki peran dalam menjaga hafalannya.

Motivasi yang selalu ia pegang adalah kata-kata sederhana dari kedua orang tuanya yang dapat mengguncang hatinya untuk selalu menghafal, dan menjaga hafalannya yaitu "MAN JADDA WA JADA", didengar sangatlah sederhana untuk kita, namun baginya sangatlah mendukung untuk selalu memeluk al-quran.

Tidak hanya itu, yang menjadi motivasinya yaitu keinginannya memberikan mahkota untuk kedua orang tuanya di akhirat, serta mengajak keluarganya menuju surga Allah swt. 

Begitu mulianya motivasi seorang penghafal al-quran, yang hingga kini pun ia tetap menjaga hafalannya, dan melanjutkan prestasi akademiknya dengan tekun dalam mempelajari bahasa al-quran di sekolahnya.

Apakah yang harus kita lakukan ketika ingin menghafal al-quran ?

Pertanyaan yang kerap kita jumpai ketika timbul keinginan hati untuk menghafal al-quran. Fataya mengajarkan bahwa nilai utama dalam menghafal al-quran adalah mempunyai keinginan tinggi untuk menghafal al-quran, yang kedua bersungguh-sungguh, dan yang terakhir adalah bersabar. Ketika kita menerapkan ketiga ini maka akan timbul rasa optimis pada diri untuk menghafal al-quran.

Ayo timbulkan rasa keinginan kita dalam hati untuk menghafal al-quran dan menjaga al-quran selama kita di dunia,dan surgalah yang akan menyambut kita ketika di akhirat nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun