Mohon tunggu...
Hazimah
Hazimah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Baktiku Padamu

24 Mei 2024   19:43 Diperbarui: 24 Mei 2024   20:34 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada sebuah kota pernah ada suatu tradisi membuang orang yang sudah tua ke dalam hutan, mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga memberatkan kehidupan anak-anaknya.

Disuatu hari ada seorang pemuda yang berniat ingin membuang ibunya ke dalam hutan, dikarenakan sang ibu telah lumpuh dan mulai pikun. Si pemuda tampak sangat bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Sang ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraih dan mematahkannya kemudian ditaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.

Sesampainya di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia juga tidak  sanggup melakukan perbuatan ini terhadap ibunya.

Justru sang ibu yang tampak tegar, dan dalam senyumnya dia berkata, "Anakku, aku sangat-sangat menyayangimu. Dari kau kecil hingga kau dewasa pun aku selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini pun rasa sayangku terhadapmu tidak berkurang sedikitpun. Tadi aku sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui tadi dengan ranting-ranting kayu. Aku takut kau tersesatdi jalan, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai ke rumah."

Demi mendengar kata-kata tersebut dari san ibu, si anak terisak dan menangis dengan sangat keras, kemudian ia langsung memeluk ibunya dan kembali menggendong sang ibu untuk membawa sang ibunda pulang ke rumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat ibundanya yang sangat mengasihinya tersebut sampai sang ibu meninggal.

Pembaca sekalian, orang tua itu bukan barang yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Memasukkan mereka ke panti jompo, dan hanya mengunjungi jika sempat tidak jauh lebih mulia dibanding membuang mereka di hutan dan membiarkan mereka meninggal dalam keadaan yang merasakan rasa kesendirian merindukan perhatian dan kasih sayang dari orang-orang yang mereka kasihi.

Mari kita mencoba selalu berbakti kepada orang tua kita dengan sebaik-baiknya. Mumpung mereka masih hidup dan belum terlambat untuk melakukannya. Dan jika mereka telah wafat, jangan lupa kita untuk selalu mendoakannya, karena doa itu energi bagi orang yang telah wafat di alam kubur. Semoga Allah menyayangi para orang tua kita semua, seperti orang tua kita yang menyayangi kita di waktu kecil....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun