Mohon tunggu...
Naya Ramadhanti
Naya Ramadhanti Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswi

Masih belajar dan akan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembelajaran dari Zuppa Soup

9 Juli 2019   06:11 Diperbarui: 9 Juli 2019   06:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin saya diajak ibu masak-masak cantik di dapur. Dari hasil musyawarah dengan adik akhirnya kami memutuskan untuk membuat salah satu makanan ala benua eropa yaitu, zuppa soup. 

Setelah membuat sup krimnya, kami melapisi soup dengan pastry lembaran kemudian dimasukan ke dalam oven. Setelah jadi ,adik-adik langsung menyantapnya.  

Tapi sebagai sosok ENTJ yang berlagak INTP..akhirnya, saya tidak langsung menyantap zuppa tsb, saya amati lalu saya ambil untuk dokumentasi. Saya baru sadar ,zuppa tsb tidak mengembang dengan sempurna akhirnya saya mencari kemungkinan  penyebabnya.Ternyata eh ternyata.. penyebabnya adalah suhu  oven yang terlalu rendah.

Saya teringat kutipan dari salah satu tokoh dunia, Brian tracy "Move out of your comfort zone. You can only grow if you are willing to feel awkward and uncomfortable when you try something new". 

Bersyukur sekali di liburan yg amat singkat ini bisa meluangkan waktu  untuk kembali berpikir positif dan memperoleh hikmah dari memasak zuppa soup yg tdk mengembang dengan suhu rendah bahwa.. hidup ini seperti zuppa soup,butuh suhu tinggi untuk dapat berkembang. 

Sejarah telah menuliskan perjalanan manusia-manusia hebat pada masanya tidak hidup dengan kemudahan dan kenyamanan, tapi melalui tekanan bahkan ancaman sehingga energi yg dikeluarkan untuk sukses lebih maksimal..

Terimakasih pembelajarannya, zuppa soup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun