Mohon tunggu...
Naya_PWK_Universitas Jember
Naya_PWK_Universitas Jember Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Bloom, be kind, be a flower not a weed 🌸

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jumlah Penduduk dan Pengangguran Menjadi Penghambat Ekonomi Wilayah di Kabupaten Jember, Apakah Benar?

17 September 2023   23:33 Diperbarui: 17 September 2023   23:36 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekonomi wilayah adalah faktor yang terbilang sangat krusial bagi tingkat kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu, untuk mewujudkan kesejahteraan melalui ekonomi wilayah yang baik, diperlukan adanya suatu proses kerjasama yang di dalamnya mencakup sistem pemerintah dengan masyarakat pada wilayah tersebut dalam menciptakan pola pikir terkait pengelolaan potensi sumber daya alam yang ada. Selain itu, untuk menyokong perekonomian suatu wilayah juga perlu dilakukan usaha berupa pembentukan pola kemitraan dengan sektor swasta sehingga lapangan kerja dapat tercipta secara berkala. Apabila lapangan kerja telah tersedia dengan baik, maka hal ini dapat menstimulus adanya pertumbuhan ekonomi pada wilayah tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan taraf perekonomian suatu wilayah sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara meluas dan merata. Terlebih, pertumbuhan ekonomi juga menentukan arah pembangunan yang akan datang dan juga berpotensi memberikan dampak pada lingkup perekonomian yang lebih besar, yaitu perekonomian negara.

Tingkat ekonomi pada masing-masing wilayah biasanya cenderung bersifat dinamis, artinya mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Suatu perekonomian dapat dikatakan telah mengalami suatu perubahan dalam perkembangannya apabila terjadi peningkatan kegiatan ekonomi yang dapat dicapai dari masa sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi wilayah tidak bergantung pada indikator tertentu seperti laju pertumbuhan penduduk atau apakah terdapat perubahan struktur ekonomi yang terjadi atau tidak. Hal ini dikarenakan aktivitas ekonomi yang berjalan pada suatu wilayah cenderung berpusat pada sektor primer yang memang familiar dengan kehidupan sehari-hari penduduk Indonesia, seperti sektor pertanian, sektor perikanan, dan sektor pertambangan. Sektor-sektor tersebut kemudian berkembang yang ditandai oleh terjadinya diversifikasi kegiatan sektoral dengan bertumbuhnya berbagai ragam dan jenis industri. 

Pembangunan pada suatu wilayah melibatkan pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh beberapa perubahan. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah perubahan yang mencakup terkait struktur ekonomi, baik dari pertanian ke industri atau jasa, dan juga perubahan kelembagaan, baik melalui regulasi maupun reformasi kelembagaan itu sendiri. Akan tetapi, penentuan sistem ekonomi wilayah tak dapat lepas dari adanya campur tangan pemerintah. Pemerintah memiliki peran krusial dalam membuat dan menetapkan berbagai macan kebijakan yang bertujuan untuk mendorong munculnya keberhasilan pertumbuhan khususnya di bidang ekonomi pada suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam lingkup ekonomi wilayah biasanya memiliki tujuan untuk membentuk dan memperluas lapangan pekerjaan, mengupayakan pemerataan pendapatan bagi masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dengan adanya pergeseran struktur kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder serta tersier yang semuanya berujung pada satu tujuan utama, yaitu meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Upaya ini juga memerlukan adanya koordinasi yang padu antara wilayah regional pusat dan wilayah regional lainnya, karena pola yang cenderung terbentuk adalah apabila wilayah regional pusat memiliki tingkat perekonomian yang kuat maka akan berdampak pada wilayah regional lain yang lebih lemah. 

Ekonomi wilayah di Kabupaten Jember juga memiliki pola yang sama dengan ekonomi wilayah pada umumnya yang terjadi di Indonesia, yaitu ditunjang oleh adanya sektor primer khususnya sektor pertanian. Sedari dulu, Kabupaten Jember memang menjadikan sektor pertanian sebagai sektor unggulan primer yang tentunya memiliki perana yang signifikan dalam menyokong perekonomian wilayah Kabupaten Jember. Hal ini terbukti dari adanya banyak aktivitas masyarakat Kabupaten Jember yang bergerak pada lingkup pertanian, termasuk mata pencaharian masyarakatnya yang kebanyakan sebagai seorang petani. Tak tanggung-tanggung, sektor pertanian di Kabupaten Jember memang terbukti dalam meningkatkan tingkat ekonomi wilayah dari tahun ke tahun. Akan tetapi, hal ini tidak bersifat secara permanen karena seiring dengan berjalannya waktu peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember tidak lagi ditopang oleh sektor pertanian, melainkan berasal dari sektor lain. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember memprediksi bahwa kenaikan pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten Jember yang dimulai sejak tahun 2013 berasal dari meningkatnya produktivitas sektor perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini tentu saja didukung oleh berbagai faktor, salah satunya adalah adanyabkemajuan teknologi yang membantu masyarakat Kabupaten Jember dalam mengakses pengetahuan dan informasi yang dapat berdampak pada munculnya lahan bisnis di kalangan masyarakat. Apabila dilihat berdasarkan perkembangan pembangunan di masing-masing daerah, Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang tergolong memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Khususnya dalam beberapa tahun terakhir. Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah apakah jumlah penduduk dan pengangguran memberikan dampak pada perekonomian Kabupaten Jember? Mengingat dua hal tersebut tergolong permasalahan klasik di wilayah perkotaan yang juga turut dialami Kabupaten Jember. 

Jumlah penduduk di seluruh dunia senantiasa mengalami peningkatan setiap tahunnya, begitu pula di Indonesia. Pertambahan jumlah penduduk ini utamanya disebabkan karena tingginya angka kelahiran. Jumlah penduduk yang besar tentunya berpotensi memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan peningkatan jumlah penduduk maka akan menyebabkan terjadinya banyak pengangguran. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk perlu dikontrol demi menunjang kesejahteraan masyarakat, termasuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat akan mengurangi pengangguran yang dari dulu hingga sekarang merupakan momok permasalahan bagi setiap kota sekaligus menjadi akar dari munculnya persoalan-persoalan serius lainnya seperti adanya kriminalitas, gangguan kesehatan, dan lainnya. 

Jumlah penduduk memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Apabila jumlah penduduk mengalami perubahan, maka hal ini tentu berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember. Tak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah faktor produksi utama yang berperan sebagai kunci dalam menentukan kemakmuran suatu wilayah. Alokasi sumber daya manusia adalah langkah pemula dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang pada dasarnya memang bertumpu pada penduduk sekaligus menentukan pertambahan output dan pertambahan hasil. Peran adanya pertambahan jumlah penduduk tidak berakhir sampai situ saja, tetapi juga memberikan pengaruh terhadap permintaan pasar. Apabila jumlah penduduk menjadi tinggi maka secara otomatis jumlah permintaan terhadap barang dan jasa juga akan bertambah. Selain itu, perkembangan ekonomi pada suatu wilayah juga memerlukan kenaikan jumlah kapital agar dapat terjadi investasi yang terus menerus. Apabila pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah tergolong tinggi maka tingkat pengangguran juga dapat berkurang.

Apabila kita melihat dari kacamata ekonomi, pengangguran memberikan pengaruh yang positif akan tetapi tidak signifikan terhadappertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember. Apabila pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jemberterus meningkat, maka permintaan akan barang dan jasa akhir dalamseluruh unit ekonomi akan meningkat pula. Peningkatan barang dan jasa pada suatu daerahsecara tidak langsung akan membuka peluang kesempatan kerja baru bagi masyarakat Kabupaten Jember. Halini mengidentifikasikan bahwa tingkat atau jumlah pengangguran pada suatu wilayah dipengaruhi oleh tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah, khususnya Kabupaten Jember. Tingkat pengangguran yang tinggi disebabkan oleh kurangnyapenyerapan tenaga kerja pada berbagai sektor, salah satunya adalah sektor pariwisata. Padahal, sektor pariwisata tidakmemerlukan banyak tenaga kerja untuk menarik minat pengunjung, karena pengunjung cenderung akan tertarik dan datang karena keindahan tempat wisata tersebut. 

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka dari itu pertumbuhan penduduk baiknya dipercepat baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Percepatan pertumbuhan ekonomi juga dapat dilakukan dengan cara meningkatkan migrasi masuk maupun secara alamiah melalui kelahiran. Kabupaten Jember yang memiliki tingkat penganggurantinggi ternyata tidak memberikan dampak yang terlalu berarti bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember. Maka dari itu, pemerintah hendaknya memperhatikan peningkatan ekonomi wilayah dengan melakukan pemanfaatan sumber daya manusia secara optimal. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun