Metode  penelitian  ini  menggunakan metode deskriptif. Dengan metode deskriptif maka akan diuraikan mengenai pengetahuan (kognitif)  K3  yang  dimiliki mahasiswa pendidikan IPA berdasarkan pada fakta-fakta yang  ada  serta  faktor-faktor  yang
mempengaruhinya,  dan  kemudian  dianalisis serta  disimpulkan  secara umum  mengenai kualitas  dari  tingkat  pengetahuan  (kognitif) K3 mahasiswa pendidikan IPA.
Hasil yang didapatkan secara umum yakni tingkat pengetahuan K3 mahasiswa pada kelas IPA di laboratorium tergolong rendah yaitu 37%. Hasil penelitian ini disebabkan oleh faktor; Tidak ada motivasi (dalam diri siswa), tidak ada fasilitas laboratorium (di luar siswa) dan secara langsung tidak adanya kurikulum tertulis (untuk K3).
Â
Berdasarkan table 1. Dapat diamati hasil yang di dapatkan sebagai berikut.
Â
- Hasil penelitian (Ngurah Mahendra Dinatha, 2023), yang didapatkan secara umum yakni tingkat pengetahuan K3 mahasiswa pada kelas IPA di laboratorium tergolong rendah yaitu 37%. Hasil penelitian ini disebabkan oleh faktor; Tidak ada motivasi (dalam diri siswa), tidak ada fasilitas laboratorium (di luar siswa) dan secara langsung tidak adanya kurikulum tertulis (untuk K3).
- Penelitian yang di lakukan oleh (Ricki Dwi Agusti, 2014) di dapatkan dari pengematan yang dilakukan berada pada angka persentase total sebesar 82,8% pemahaman laboran tentang POS Laboratorium, namun dengan hal ini terjadi ketimpangan persentase mengenai 4 POS yang ada di dalam laboratorium teknik sipil UNJ.
- Hasil penelitian dari (Agus Rahmantiyoko, 2019) menunjukkan : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada laboratorium prodi fisika UIN Maulana Ibrahim malang telah di lakukan, salah satu penerapannya ialah dengan membaca buku praktikum sebelum praktikum, menggunakan APD, menerapkan SOP, memahami alat dan bahan dengan baik, dan lain sebagainya. namun begitu, masih ditemukan indikator-indikator K3 yang belum memenuhi ketentuan dan masih memerlukan perbaikan.
- Penelitian oleh (Susan Endah Kartikasari, 2021) mengasilkan didapatkan yakni nilai signifikansi dari variable mengenai Pemeriksaan Perilaku Disiplin (X4). Penelitian utama menunjukkan bahwa variabel monitor berpengaruh signifikan terhadap perilaku K3 penggunaan alat pelindung diri yang lebih baik disiplin.
- Dan dari penetilian terakhir oleh di dapatkanlah hasil dari peserta pelatihan yang terdiri dari pengelola laboratorium, pelatih dan asisten laboratorium memahami pentingnya standar kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium. Evaluasi kemampuan peserta ditunjukkan dengan peningkatan skor setelah tes dibandingkan dengan pre-test.
     Berdasarkan penelitian dari 5 literatur review, pengetahuan mengenai K3 masih minim dan dianggap sepele oleh beberapa oknum, oleh karena itu kecelakaan di laboratorium terbilang cukup sering tejadi, namun tidak sedikit pula yang sadar akan pentingnya K3. Dapat diamati pengoperasian dan keselamatan laboratorium yang efektif yakni dengan mengajarkan pengetahuan dasar kepada praktisi (dosen/peneliti, asisten peneliti, dan mahasiswa.
Terutama yang sedang melakukan praktikum di laboratorium) tentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja di laboratorium yang dapat menimbulkan bahaya, oleh karena itu hal dasar yang harus dimulai dari pengetahuan mengenai K3 yakni dampak dari bahaya kecelakaan akibat keteledoran penggunaan K3, penggunaan instrumen dan bahan kimia yang memungkinkan terjadinya kecelakaan, serta sangat diperlukan upaya untuk mengatasi kecelakaan di laboratorium agar tidak terjadi lagi.
Â
KESIMPULAN
      Dapat disimpulkan dari penelitian yang dilakukan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting untuk diperhatikan, serta diterapkan di laboratorium agar individu yang berada di dalamnya dapat merasa nyaman, aman, sehat dan selamat dalam melakukan praktikum, sehingga produktivitas dapat tercapai secara optimal. Walaupun masih banyak oknum yang menyepelekannya, ketentuan K3 pada laboratorium harus semakin ditingkatkan agar tingkat kemungkinan terjadinya kecelakaan menjadi kecil.