Mohon tunggu...
Ella Nurhayati
Ella Nurhayati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

“Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka”,(Abu Bakar As-Shiddiq ra)"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nilai, Oke! Sosial Masyarakat, Lebih Oke!

25 Maret 2014   05:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:31 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mahasiswa. Satu kata yang sudah tidak asing di telinga. Namun apakah kaidahnya juga sudah kita pahami bersama? Mari, untuk menyelami lebih dalam sebuah tahta juga kasta di tengah masyarakat yang kerap mengharapkan peran penting seorang mahasiswa.

Mahasiswa sebagai kelas menengah harus mampu menjadi jembatan antara masyarakat dan kelas penguasa. Karena dalam klasifikasi sosial dia berada di tengah-tengah di antara kedua kelas tersebut. Dalam tanggung jawab sosialnya, mahasiswa mempunyai dua peran penting, sebagai social control dan social pressure. Mengontrol jalannya pemerintahan agar sesuai dengan relnya dan mempressure setiap kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Peran sosial untuk mengawasi lembaga negara dan sebagai kelompok penekan inilah yang selalu dijalankan oleh mahasiswa. Sebagaimana janji mereka pada Sumpah Pemuda 1928, yang menghasilkan tiga pemahaman yaitu satu Nusa satu bangsa dan satu bahasa. Saat ini pun peran sosial politik terus dimainkan, mahasiswa masih dan akan terus mengawasi dalam setiap tindak tanduk eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Siap ataupun masih bersiap, mahasiswa telah ditakdirkan untuk berjibaku dengan masalah dan tantangan hidup yang diwariskan oleh generasi sebelumnya. Tantangan yang ada bukanlah pilihan, namun ini menjadi wajib bagi mereka yang mengerti akan arti perjuangan untuk terus memberikan yang terbaik bagi bangsa ini.

Saat ini mahasiswa dihadapkan pada kenyataan tentang potret buruk bangsa ini. Harapan besar ada pada mahasiswa, merekalah yang akan mewarisi perjuangan generasi terdahulu melawan ketidakadilan. Sesungguhnya mahasiswa diciptakan untuk membangun kembali bangsa ini yang telah jauh terjatuh. Peran dijalankan dengan penuh tanggung jawab untuk mewujudkan Indonesia yang dicita-citakan oleh kita semua.

Jauh dari itu semua, langkah nyata yang bisa dilakukan adalah berupaya maksimal membangun bangsa dengan segudang potensi yang dapat diwujudkan dengan berbagai prestasi. Selain membentuk diri, seharusnya mahasiswa lebih cerdas dalam melirik potret sekitar. Sebagai contoh; jika kita adalah mahasiswa di Bogor, langkah nyata untuk mengubah bangsa adalah dengan membantu sesama. Berupa harta, tenaga dan pikiran yang nyata. Semua itu benar-benar bukan omongan semata. Semangat berbagi dan membantu sesama harus selalu dipupuk, karena hal ini akan menjadi pintu utama untuk memperjuangkan cita-cita besar negara. Lebih bermakna dengan segala hiruk pikuknya.

Tidak melulu soal nilai IPK yang besar dan lulus lebih cepat. Namun mahasiswa mempunyai peran double, pertama sebagai kaum terpelajar, yang kedua sebagi anggota dari masyarakat. Oleh karena itu dengan sendirinya tanggung jawabnya juga menjadi lebih besar karena memainkan dua peran sekaligus. Mahasiswa mempunyai kekuatan dalam daya nalar dan keilmuannnya dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Namun, unsur penting dari ilmu dan daya pikir itu adalah entitas nilai moral yang harus dijunjung tinggi. Nilai oke sosial masyarakat lebih oke.

Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitaan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.

Bogor, 8 Maret 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun