Program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem menekankan pada pentingnya pemberdayaan masyarakat di samping kolaborasi pemberian bantuan sosial, dengan pemetaan kantong-kantong kemiskinan ekstrem salah satunya adalah fokus pada daerah dengan kasus kemiskinan ekstrem yang tinggi seperti wilayah pesisir.
Selain pengoptimalan pemberian bantuan sosial serta intervensi kesehatan dan gizi penanggulangan kemiskinan ekstrem juga mengoptimalkan perbaikan infrastruktur seperti instalasi air bersih, rumah layak dan intervensi penguatan usaha masyarakat.
Kemiskinan ekstrem yang diikuti oleh meningkatnya tren stunting terus diintervensi dengan program-program peningkatan gizi calon ibu, ibu hamil, bayi dan anak yang rawan stunting, misalnya dengan bantuan makanan bergizi tinggi seperti gerakan minum susu, gerakan gemar makan ikan dan lain sebagainya.
Kompleksitas permasalahan kemiskinan ekstrem menjadi fokus utama dan tentunya setiap program pemerintah mampu menstimulus strtategi-strategi penanggulangan kemiskinan ekstrem dipesisir.
Untuk itu program penanggulangan tersebut harus bersifat konvergen dan terintegrasi yang melibatkan semua komponen masyarakat. Aksi-aksi program harus bersifat kolaboratif dan partisipatif sehingga hasil yang diharapkan bisa optimal sesuai dengan target zero kemeiskinan ekstrem.
Program makan siang dan Susu GratisÂ
Program makan siang gratis merupakan program pasangan calon nomor dua yaitu Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka pada kontestasi pemilu 2024 dan hingga hari ini menurut data hitung cepat kedua pasangan tersebut memiliki perolehan yang paling tinggi dan berpotensi menang satu putaran. Melihat data tersebut tentunya program makan siang gratis sudah bisa dijamin akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Berdasarkan pemaparan pada saat penyampaian visi misi pemilihan presiden 2024 disebutkan bahwa program makan siang dan susu gratis tidak hanya berdampak pada perbaikan gizi anak di sekolah tetapi juga diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Hal tersebut tentunya miliki dasar dimana misi tersebut mengacu pada laporan World Food Programme (UN WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menunjukkan dari setiap US$1 (US$1= Rp 15.700) Program Makan Siang di Sekolah bisa mendongkrak ekonomi masyarakat atau negara sebesar US$ 9 (Rp 141.300).
Data tersebut menjelaskan bahwa anggaran US$1 yang digunakan untuk pengadaan bahan baku makanan, jalur logistic dan penyimpanan, serta penguatan komunitas akan kembali dalam bentuk dampak ekonomi langsung atau tidak langsung senilai US$1 melalui penghematan keluarga miskin, peningkatan kecerdasan, peningkatan produktivitas dan penghasilan kerja, peningkatan kesehatan, serta perbaikan kesetaraan gender.dan tentunya dalam jjangka panjang dapat memberi dampak positif seperti kesejahteraan petani, nelayan, peternak, dan UMKM.
Argumentasi tersebut diatas didasarkan pada kebutuhan bahan makanan akan diusahakan dari petani, peternak, nelayan, UMKM dekat sekolah. Menu juga akan disesuaikan dengan produksi pangan unggulan lokal dekat sekolah, termasuk susu segar.