Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Literasi dan Pengembangan Masyarakat

23 Desember 2022   09:40 Diperbarui: 23 Desember 2022   09:45 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia literasi Indonesia menempati urutan bawah dibanding dengan beberapa Negara lain, tidak usah jauh ke Negara maju seperti Amerika dan Jepang dengan Negara tetangga seperti Malaysia Indonesia masih tertinggal dalam hal literasi. Fenomena rendahnya literasi masyarakat Indonesia  disebabkan karena budaya literasi masih sangat rendah dalam kehidupa masyarakat Indonesia. 

Telah lama hampir dua dekade Indonesia telah ikut dalam proyek penelitian dunia untuk mengukur literasi membaca, matematika dan ilmu pengetahuan alam, dimana proyek penelitian memnyebutkan bahwa Indonesia terbukti sebagai negara yang kurang daya bacanya dalam literacy purpose. Hasil tersebut juga menyebutkan Kebanyakan orang Indonesia membaca atas dasar information purpose.

Literasi merupakan kemampuan hidup (life skill), dimana literasi adalah kebutuhan hidup masyarakat maju. Dari definisi tersebut maka rendahnya literasi seseorang menghambat kemajuan hidup suatu bangsa. Disisi lain literasi merupakan integrasi keterampilan menyimak, berbicara, menulis, membaca, dan berpikir kritis. Ketrampilan tersebut tentunya berhubungan erat dengan kemampuan seseorang. Maka sangat pantas jika literasi menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa.

Saat ini dimana perkembangan zaman berubah begitu cepat akibat masifnya digitalisasi maka literasi tak lagi sekedar tentang kemampuan membaca dan menulis. Dimana sebagai bagian dari literasi dasar, kemampuan membaca dan menulis juga harus berbarengan dengan literasi teknologi informasi dan komunikasi atau zaman ini disebut dengan melek digital. Misalnya pentingnya ketrampilan Literasi Keuangan dimaksudkan agar masyarakat sigap dalam menghadapi fluktuasi perekonomian dan  Literasi Budaya serta Kewarganegaraan untuk membekali diri dalam menghadapi perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat secara signifikan.

Saat ini kita telah masuk dalam era society 5.0 dimana era tersebut menuntut masyarakat mampu menghadapi berbagai kompleksitas kehidupan tentunya dengan berbekal kompetensi yang unggul. Untuk menghadapi era society 5.0 diperlukan kemampuan daya nalar berfikir kritis dalam memecahkan masalah, daya kreativitas yang tinggi serta ketrampilan komunikasi dan kolaborasi yang mumpuni. Disisi lain tantangan tersebut juga memerlukan Karakter yang berkualitas dan dimana karakter tersebut meliputi rasa keingintahuan yang besar, inisiatif, kegigihan, adaptif, dan leadership skill.

Perubahan zaman yang semakin kompleks dengan beragam masalahnya menjadikan literasi menjadi sebuah modal krusial yang harus dikuasai, dimana masyarakat yang literat akan membawa manfaat yang besar dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam lingkup sosial ekonomi seperti penurunan angka kemiskinan dan pengurangan kesenjangan ekonomi, pilihan pekerjaan semakin terbuka dan lebih produktif, dan tentunya juga meningkatkan kesejahteraan individual.

Kebutuhan literasi sangat mendesak untuk membawa perubahan sosial yang positif. Dimana dengan memiliki ketrampilan dasar dalam berliterasi yang kemudian didorong dengan kemampuan berpikir kritis (critical thinks) maka akan tercipta tatanan masyarakat berpengetahuan yang mampu mendorong terwujudnya kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Literasi tinggi dalam masyarakat akan berdampak pada  wawasan masyarakat yang luas sehingga lebih inovatif dan kreatif. Efek dari penguatan literasi adalah kemampuan masyarakat menciptakan lapangan kerja baru dalam bentuk kewirausahaan yang tentunya berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Penguatan literasi harus berbarengan dengan program pemberdayaan masyarakat. dimana penguatan literasi tentu akan memberdayakan masyarakat untuk berfikir rasional dan koheren, dimulai dari melihat suatu fakta yang tidak langsung ditelan mentah-mentah namun masyarakat akan memiliki analisa yang tepat dan akurat sehingga fakta menjadi data. Data yang dimaknai maka akan menjadi informasi yang berkaitan satu sama lain sehingga menjadi sebuah pengetahuan. Sebuah pengetahuan yang memiliki kemaslahatan akan menjadi wisdom/ kebijaksanaan. Untuk itu mencapai nilai masyarakat rasional dilakukan dengan menciptakan kebijaksanaan yang dimulai dari pembiasaan untuk memaknai data, mengaitkan informasi, dan menggunakan pengetahuan yang tepat yang dimulai dari penguatan literasi.

Berbicara literasi yang tentunya berkaitan dengan program pemberdayaan masyarakat tentu tak lepas dari peran serta kelembagaan seperti perpustakaan dan gerakan- gerakan literasi lainnya seperti rumah baca, forum diskusi dan sebagainya. Menghidupkan literasi harus dimulai dari menghidupkan kelembagaan masyarakat, literasi harus tumbuh dan membudaya dalam setiap sendi masyarakat.

Pengorganisasian masyarakat adalah langkah awal dalam memulai program membudayakan literasi. Penguatan kapasitas dimulai dari membuat peta jalan serta cetak biru kelembagaan literasi masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Konsep dan ide tersebut harus bermuara pada intensifitas program atau aksi nyata gerakan literasi yang mampu mendorong semangat masyarakat untuk bersama-sama membudayakan literasi di setiap lini kehidupan, mulai dari literasi baca tulis hingga literasi digital.

Literasi masyarakat adalah core value yang harus dimiliki masyarakat di era digital society seperti saat ini, literasi bukan lagi tentang kebutuhan skill tapi tentang gaya hidup masyarakat modern. Literasi tidak lagi berkutat pada menulis dan membaca tapi juga pemahaman serta kreativitas di setiap lini kehidupan masyarakat. Literasi harus jadi bagian ketersambungan dalam benang merah kehidupan masyarakat maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun