Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Digitalisasi "Agro-Fisheries for Comunity Empowerment"

22 Agustus 2018   20:06 Diperbarui: 22 Agustus 2018   20:37 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sektor pertanian dan Perikanan Indonesia pada era milenial saat ini sedang mengalami tantangan yang serius. Tidak hanya dari menurunnya kualitas dan kuantitas saja, namun juga membanjirnya produk impor, serta keterbatasan lahan budidaya akibat perubahan zonasi tata wilayah dan yang juga tidak kalah memperihatinkan adalah semangat generasi muda untuk mengembangkan sektor ini dikarenakan sistem budidaya dan budaya pada sektor ini masih belum terlalu banyak mendapat sentuhan teknologi yang disesuaikan dengan generasi muda sekarang yaitu generasi milenial. 

Berkurangnya minat generasi muda, lulusan-lulusan kampus untuk terjun ke dalam sektor ini  telah mengakibatkan jumlah pelaku usaha disektor ini seperti petani dan pembudidaya ikan Indonesia berkurang secara signifikan setiap tahunnya.

Konsep Penggabungan sektor pertanian  dan perikanan atau bisa kita sebut sektor Agro-Fisheries, masih awam bagi telinga masyarakat karena selama ini masyarakat hanya mengenal sektor pertanian dan perikanan yang berdiri sendiri dalam pengelolaanya. 

Padahal sektor pertanian dan perikanan khusus di segmen budidaya baik itu akuakultur (perikanan) atau Agrikultur (Pertanian) adalah sektor yang memiliki keterkaitan sehingga fenomena ini bisa menjadi sebuah perpaduan dalam mengembangkan sektor ini menjadi bisnis yang menjanjikan. Agro-fisheries merupakan integrasi perikanan dan sawah pertanian. Dengan agro-fisheries selain panen padi maka petani pun juga dapat memanen ikan.

Digitalisasi sektor Agro-fisheries kedepan memiliki peranan yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan, penciptaan peluang usaha baru bagi masyarakat khususnya generasi milenial. Permasalahan yang saat ini banyak muncul pada  sektor ini memiliki tantangan yang cukup besar. Utamanya, terkait edukasi ke petani dan pembudidaya ikan dalam menggunakan platform digital melalui ponsel pintar (smartphone).

Di era revolusi industri 4.0 teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), blockchain, ataupun big data akan membuat industri semakin berkembang.  

Besarnya potensi agrobisnis dan Aquabisnis harus bisa dimanfaatkan dengan berkembangnya teknologi terbaru yaitu teknologi berbasis digital, pelaku bisnis agro digital saat ini masih sedikit, sehingga peluangnya besar. Tapi tantangannya adalah minimnya keahlian petani dan pembudidaya menggunakan teknologi. Oleh karena itu butuh banyak orang dengan beragam ide berbasis Agro-fisheries dan digital untuk mendampingi petani.

Merubah Mindset dan pola kerja masyarakat menuju sebuah konsep dan era baru tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan, butuh sebuah program pemberdayaan yang tepat agar tujuan tersebut bisa diterima dan bisa bermanfaat dalam jangka panjang bukan sekedar program bagi-bagi sumbangan semata. 

Pemberdayaan masyarakat harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan perubahan pola pikir masyarakat. Sasaran program pemberdayaan harus bisa menyasar juga pada generasi milenial sehingga memiliki kepedulian terhadap sektor pertanian dan perikanan. Generasi milenial harus mampu diberdaya gunakan sebagai pelaku pengemabngan bisnis sektor ini sehingga bisa menjadi lokomotif penggerak masyarakat.

Contoh inovasi digital yang sudah dilakukan dalam industri akuakultur adalah terciptanya startup seperti Minapoli, Inovasi tersebut berperan sebagai hub jaringan informasi dan bisnis perikanan. 

Selain Minapoli, teknologi lain yang ikut meramaikan transformasi industri akuakultur di Indonesia, adalah E-fishery, Iwa-Ke, fisHby, Jala, InFishta dan Growpal. E-fishery adalah teknologi pintar yang berperan sebagai solusi pemberian pakan yang mudah dan efisien dan sekaligus mengintegrasikan pemberian pakan dengan metode continuous feeding untuk memenuhi pola makan udang yang terus menerus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun