Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mendorong Berwira Usaha Sejak Muda, Konsep Pendidikan Vokasi Ideal

15 April 2018   06:26 Diperbarui: 15 April 2018   08:36 2028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menunggu sampai SMA atau masuk Perguruan Tinggi akan  terlalu terlambat. Pada pendidikan kewirausahaan hendaknya digabungkan  kurikulum yang menarik dengan praktek eksperimental yang dapat membawa  dunia nyata yang ada di luar ke dalam pembelajaran di ruang kelas.  Sekolah dapat mengundang relawan dengan berbagai bisnis yang relevan dan  latar belakang kepemimpinan untuk berbicara di depan kelas dan  melatih  para siswa mengembangkan ide-ide mereka.

Membangun mimpi anak muda dan mendorong mewujudkannya

Di era teknologi yang semakin maju, dan peralihan produksi ke dunia digital dan internet harus di sikapi dengan membangun jiwa para pemuda negeri ini untuk kreatif dan inovatif dalam berwira usaha, Negara harus memberi fasilitas seluas-luasnya bagi kreatifitas anak muda, baik fasilitas melalui regulasi, sistem pendidikan dan ruang publik yang sangat luas agar para pemuda bisa menelurkan ide-idenya menjadi sebuah usaha kreatif yang luar biasa.

Dunia pendidikan harus memberi ruang bagi para pemuda yang mempunya kreatifitas dan inovasi untuk berwirausaha, dengan konsep pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat, dengan memberi ruang yang banyak agar siswa bisa berwirausaha mandiri adalah terobosan pendidikan yang perlu terus didorong.

Pendidikan Kewirausahaan

Pendidikan  kewirausahaan sudah banyak digalakkan di berbgai jenjang pendidikan  Indonesia, di mulai dari Sekolah kejuruan hingga perguruan tinggi tak hanya di jurusan bisnis, di prodi pendidikan pun sudah  dilaksanakan.  Seminar kewirausahaan, ekspo kewirausahaan, bahkan  pendanaan proposal kewirausahaan mahasiswa oleh pihak Perguruan Tinggi  menjadi hot trend belakangan ini.

Belum lagi dukungan  pemerintah yang terus berupaya untuk semakin memudahkan lingkungan  bisnis agar kondusif bagi pelaku usaha, seperti menjanjikan kemudahan  akses terhadap permodalan/pinjaman bank tanpa dibebani agunan kredit  melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program-program lain  berupa pelatihan ketrampilan, pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa  (PKM) dan lain sebagainya semakin mendukung  usaha muda dan usaha baru  untuk bergerak. 

Menilik dukungan keadaan yang demikian, mahasiswa akan  semakin dapat mengepakkan sayap di bidang kewirausahaan. Idealnya, memang untuk kalangan mahasiswa hendaknya lebih banyak praktek agar  mengerti keadaan pasar yang dituju. Mahasiswa diharapkan semakin memanfaatkan waktu mereka menjadi mahasiswa organisatoris. Dengan  menjadi mahasiswa organisatoris, peluang memperluas jaringan pun akan semakin terbuka lebar.  Ketika mereka dapat membuka usaha, mahasiswa  dapat menggunakan jaringan mereka untuk merekrut karyawan, mendapatkan  dukungan, atau menjelajahi pasar-pasar baru untuk produk dan layanan  mereka. Networking merupakan kunci bagi pengusaha sukses.

Tapi semua itu belum berjalan maksimal karena support masih seputar kegiatan aksi, sehingga banyak program-program kewirausahaan berbasis siswa dan mahasiswa hanya berakhir menjadi sebuah bisnis plan semata, dan hanya menyisakan karya tulis ilmiah kewirausahaan dan sangat sedikit sekali yang beanr-benar berwujud menjadi usaha mandiri yang berkelanjutan. Dari ribuan proposal kewirausahaan dan dari ratusan juta program dana hibah sedikit sekali yang berlanjut menjadi program wirausaha mandiri, dengan produksi yang terus dikembangkan.

Redesain pengembangan Wirausaha mandiri sejak dini

Saatnya mendesain ulang program pengembangan wirausaha bagi para generasi muda kita, dimulai dari konsep pendidikan, pendampingan hingga pemberdayaan masyarakat. Pendidikan kewirausahaan memang harus dimulai sejak Sekolah dasar dan untuk Pengembangan wirausaha secara intensif bisa dimulai dari sekolah lanjutan atas. Sekolah menengah kejuruan adalah lembaga pendidikan yang pas untuk mengonsep pendidikan berbasis kejuruan dan kewirausahaan. SMK yang selama ini hanya fokus mendidik siswa untuk siap menjadi pekerja industri sudah saatnya digeser ke pola pemikiran dan pendidikan yang fokus mendorong siswa untuk berwira usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun