Seperti telah dipaparkan diatas bahwa masyarakat pesisir masih dalam kategori masyarakat miskin di negeri ini, walau secara definisi beberapa golongan yang termasuk dalam masyarakat pesisir adalah para nelayan dengan pemilik modal yang memperkerjakan para nelayan kecil yang memang memiliki taraf hidup yang lebih baik. Tapi sebagian besar masyarakat pesisir adalah masyarakat yang tidak memiliki kapital besar untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan. Sehingga kondisi dilapangan mendifinisikan bahwa mayoritas masyarakat pesisir adalah para nelayan kecil dengan peralatan sederhana, para buruh dari nelayan-nelayan bermodal besar, buruh pabrik, dan para pembudidaya ikan skala tradisonal.
Pemberdayaan masyarakat pesisir seyogyanya harus mengacu pada analisa sosial ekonomi masyarakat pesisir itu sendiri agar program bisa mencapai tujuan yang diharapkan serta tepat sasaran, karena tanpa itu semua maka setiap program pemberdayaan tidak pernah akan menyentuh sasaran yang diharapkan. Kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir adalah para meter penentuan target dan tujuan yang di formulasikan dalam visi misi program pemberdayaan masyarakat pesisir, dengan kekhasan yang dimiliki kita akan mampu menetukan metode dan strategi yang tepat dalam rangka pemberdayaan masyarakat pesisir.
Sumber Pustaka:Â
Nasution A, Badaruddin. 2005. Isu-Isu Kelautan Dari Kemiskinan Hingga Bajak Laut. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H