Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pak Basir: Perampok Gerombolan Kadarusman

6 Februari 2017   20:12 Diperbarui: 7 Februari 2017   04:32 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak selang lama dari ancaman tersebut sabetan celurit dan golok mereka tebaskan kearah pak basir dan kedua muridnya, pak basir dan pardi dengan gesit menghindari setiap sabetannya dengan sesekali mengarahkan pukulan tangan kosong ke para berandal tersebut, satu orang melawan dua berandal sekaligus. Pertempuran tidak imbangpun tak bisa terelakkan  saling serang, saling pukulpun terjadi, para perampok dengan senjata mereka terus menyerang dengan membabi buta.

Sabetan sabetan golok dan celurit menari nari diudara mencari sasaran, tapi pak basir dan kedua muridnya bukanlah lawan yang bisa diremehkan, walau terkesan hanya menghindar dan mempertahankan diri tapi dengan pukulan pukulan yang hanya sesekali mereka sasarkan tepat pada bagian bagian tubuh lawan yang vital sehingga mau tidak mau ke enam berandalan tersebut kewalahan juga menghadapi pak basir dan kedua muridnya, pak basir yang sudah mulai geram dia mengeluarkan jurus jurus andalannya. Dia kerahkan semua tenaga dalamnya dan dia pusatkan pada gerakan tangan dan kakinya, sehingga setiap pukulan dan tendangan pak basir yang menyentuh lawan, membuat tulang tulang rawan retak sehingga lawan langsung jatuh tersungkur, pertempuran sengit berlangsung lebih dari lima belas menit dan keenam berandal tersebut jatuh tersungkur muntah darah.

Tapi tak berselang lama datang gerombolan berandal berpakaian sama hitam seperti ke enam berandal tersebut jumlahnya puluhan, mereka adalah teman keenam berandal tersebut, kelompok berandal pimpinan kadarusman. Ternyata selama terjadi perkelahian tadi mereka sengaja bersembunyi menunggu situasi. Mereka semakin mendekat dengan mengayun ayunkan senjata mereka menggertak pak basirr dan kedua muridnya. 

Segerombolan tersebut berniat untuk menghabisi pak basir beserta kedua muridnya, sudah jadi kebiasaan mereka siapa saja yang lewat saat gerombolan perampok itu beraksi maka sudah pasti akan dihabisi, tapi kali ini bukanlah manusia biasa yang mereka hadapi pak basir adalah pendekar terkenal di Tegalsari, banyak orang mahfum akan hal itu dan kadarusman selaku pimpinan gerombolan tersebut sudah pasti mengetahui berita tersebut, tapi dari segi jumlah secara hitung hitungan para gerombolan perampok bukanlah lawan yang sedikit, tentunya hal ini akan di manfaatkan oleh kadarusman dan gerombolannya, menguras tenaga lawan dan setelah kewalahan akan dihabisi itulah strategi yang akan kadarusman terapkan, melawan pendekar tangguh seperti pak basir harus menggunakan akal dan tipu muslihat.

Perkelahian tak berimbang pun tak bisa terelakkan, pak basir dan kedua muridnya sudah tak bisa lari , menghadapi gerombolan perampok adalah jalan satu satunya, walau harus mati berkalang tanah tapi minimal perjuangannya akan menghasilkan hikmah, malam semakin larut pertempuran terus berlanjut, sabetan parang, celurit silih berganti menyerang pak basir dengan kedua muridnya hanya dengan sarung mereka bertiga terus melawan, kadarusman terus mengawasi pertempuran tersebut, pak basir dan kedua muridnya semakin terpojok, akhirnya mereka menggunakan strategi untuk terus bersama mempertemukan punggung menghadap berlawanan arah, dengan posisi bertahan mereka terus menangkis setiap serangan demi serangan lawan, tapi usaha mereka tak bertahan lama, para anak buah kadarusman lebih lihai memancing pak basir dan kedua muridnya untuk berpencar, ketika umpan mereka berhasil para gerombolan menyerang salah satu murid pak basir dengan meninggalkan satu lawan bagi pak basir dan salah satu murid lainnya.

Dengan tak tik tersebut salah satu murid pak basir Pardi tumbang dan berhasil dibinasakan oleh para perampok, dia gugur oleh sabetan celurit mengenai perutnya membuat semua isi perut terburai hingga akhirnya menemui ajal. Melihat muridnya terkapar ditanah pak basir marah besar , dia mengamuk sejadi jadinya dia keluarkan jurus jurus yang sangat cepat dan dengan jurusnya itu banyak perampok tumbang dan terkapar, disaat pak basir berhasil menghabisi perampok satu demi satu, murid pak basir yang satunya Gito di tikam parang oleh kadarusman hingga azal menjemput.

***

Perkelahian terus berlanjut, tak disadari oleh pak basir dan kadarusman ada sepasang mata menyaksikan perkelahian tersebut, sambil bersembunyi di rerimbunan padi mata itu terus menyaksikan terjadinya perkelahian, dialah pak usman sang pemilik sawah yang kebetulan sedang menunggu sawahnya, bernasib baik dia bisa sembunyi sambil terus menyaksikan perkelahian pak basir dan para perampok pimpinan kadarusman. Tak selang beberapa lama dari kejauhan tampak sorot lampu mobil mengarah ke arena perkelahian tersebut, semakin mendekat ke arena tampaklah mobil polisi mendekat, kehadiran para polisi tersebut tak disadari oleh kadarusman dan kroco kroconya, dengan melepas tembakan para polisi hendak melerai perkelahian tidak imbang tersebut. Melihat banyak polisi kadarusman hendak melarikan diri tapi sudah tidak ada celah lagi untuk kabur karena polisi sudah mengepung area perkelahian tersebut, dan karena tidak berkutik kadarusman mengangkat tangan pertanda penyerahan diri.

“angkat tangan semua “ teriak komandan polisi melerai perkelahian

“Cepat borgol para perampok yang masih hidup, dan urus yang sudah mati “ perintah komandan polisi kepada anak buahnya.

“ Pak basir tidak apa apa pak ?” tanya komandan pak polisi yang melihat pak basir tersungkur lemas, banyak bercak darah di baju yang iya kenakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun