Mohon tunggu...
Nawa Sri
Nawa Sri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Be Grateful to be ME...

Pembelajar, suka membaca dan sangat berminat untuk terus menulis. Tertarik dalam pengembangan diri, parenting, perencanaan keuangan serta gaya hidup sehat nan ramah lingkungan. https://nawasri.wordpress.com Email: ms.nawa@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inspirasi dari #BlogTalk KOMPOSONO: Menulis itu untuk Menang

25 Desember 2016   18:40 Diperbarui: 27 Desember 2016   05:52 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang selalu mempunyai alasan tersendiri untuk menulis. Entah itu karena kewajiban di sekolah ataupun pekerjaan, karena minat atau hobi, sekadar ingin menuangkan gagasan, eksistensi diri hingga ingin memenangkan suatu kompetisi.

Bagi saya sendiri, saya mulai menulis sebagai sarana terapi, refleksi hingga introspeksi diri. Ketika sudah merasa “kelebihan beban” pikiran atau perasaan, serta penat akan rutinitas yang seolah tiada habisnya, saya lebih suka meluapkannya dalam bentuk tulisan di buku catatan harian atau laptop tanpa harus selalu membagikannya ke media sosial.

Ya, menulis bisa dikatakan sebagai suatu proses bagi saya. Awal saya menulis memang bertujuan untuk mengurangi beban dalam hati dan pikiran dengan menuangkannya dalam bentuk tulisan diary. Kemudian pernah berkesempatan menulis catatan motivasi secara berkala pada sebuah kolom media cetak, iseng-iseng membuat blog hingga memberanikan diri mengikuti suatu kompetisi menulis.

Dari sekian kali mengikuti kompetisi menulis, beberapa memang sempat menang, namun banyak pula yang sama sekali tidak menang. Hal ini tentu menimbulkan rasa penasaran, mengapa tulisan kita belum bisa menang? Rasa penasaran itulah yang sekiranya saya dan peserta lain rasakan hingga berkumpullah kami dalam acara Blogtalk KOMPOSONO yang bertajuk “Menulis untuk Menang”.

Ya, menjelang akhir tahun ini, tepatnya Jumat, 23 Desember 2016, komunitas Kompasianer Soloraya atau biasa disebut KOMPOSONO kembali menyatukan anggotanya dengan mengadakan suatu acara semacam sarasehan untuk bisa berbagi ilmu serta berdiskusi tentang pengalaman menulis. Acara yang digelar jumat petang kemarin menghadirkan Pak Johan Wahyudi (penulis buku) dan Mas Dimas Suyatno (blogger) sebagai narasumbernya serta Mbak Niken Satyawati (blogger dan pegiat media) sebagai moderatornya.

Dok. Dimas Suyatno
Dok. Dimas Suyatno
Petang itu, selepas membereskan pekerjaan yang tersisa, kami pun bergegas menuju PAKEM, Pasar Kembang lantai 2, Jalan Dr. Rajiman, Laweyan, Solo sebagai tempat diadakannya blogshop demi bisa mengikuti acara tersebut. Memasuki kawasan pasar kembang, semerbak harum dari berbagai macam bunga yang dijajakan di sana menyambut kami. Ketika kami datang, ternyata acara baru saja dimulai dan peserta acara sudah cukup banyak yang memenuhi ruangan.

Dibuka secara apik oleh Mbak Niken Satyawati selaku moderator, kemudian disusul dengan pemaparan materi dari Pak Johan Wahyudi dan Mas Dimas Suyatno selaku narasumber. Selama mengikuti acara tersebut, kami pun sedikit banyak mendapatkan deretan inspirasi baik dari para narasumber, moderator maupun dari peserta yang hadir.

Dok. Dimas Suyatno
Dok. Dimas Suyatno
Dari Pak Johan Wahyudi, kami mendapat inspirasi tentang menulis buku. Bagaimana dengan menulis, beliau bisa meningkatkan kualitas diri sebagai seorang pengajar. Dan bagaimana beliau bisa menembus penerbit hingga bisa menghasilkan karya berupa buku pelajaran maupun pengayaan. Menurutnya, yang penting adalah kita membuat karya terlebih dahulu. Ibarat menjual buah, tentu yang kita jual adalah buahnya bukan pohonnya. Jadi jika kita ingin dikenal sebagai penulis, maka menulislah dulu baru jual tulisan tersebut ke media atau pun penerbit.

Kemudian dari Mas Dimas Suyatno, kami mendapatkan inspirasi bahwa menang itu bukanlah melulu tentang memenangkan suatu kompetisi. Berhasil menyampaikan ide maupun gagasan pun kita sudah bisa dikatakan menang dalam menghasilkan suatu karya. Apalagi ketika tulisan kita bisa mengubah keyakinan pembaca, memberikan informasi kepada pembaca, merangsang proses berpikir pembaca, menghibur bahkan memotivasi pembaca.

Namun apabila kita ingin mengikuti kompetisi, yang pertama harus kita perhatikan adalah tema dan ketentuan dalam kompetisi tersebut. Kemudian kita bisa mencari tahu tentang jurinya, seperti apa penilaian dan karakter bahasanya. Selain itu, kita juga bisa mencari ide dari sudut pandang yang berbeda. Dan yang tak kalah penting adalah melakukan riset serta menyiapkan elemen pendukung.

Dok. Dimas Suyatno
Dok. Dimas Suyatno
Beberapa peserta yang hadir pun mulai mengajukan pertanyaan. Di antaranya, bagaimana cara menulis sebagai seorang travel blogger? Dan dijawab secara lugas oleh Mas Dimas Suyatno bahwa kita bisa mencari sudut pandang yang berbeda sesuai dengan ketertarikan kita masing-masing. Misal datang ke suatu daerah, orang bisa menulis tentang kuliner sedangkan orang yang lain bisa menulis tentang budaya atau sejarahnya bahkan produk kerajinan masyarakat setempat.

Ada juga sharing dari salah satu peserta yang ternyata sempat juga memenangkan suatu kompetisi yang biasanya hanya didominasi para wartawan atau pelaku media lainnya, karena syarat mengikuti kompetisi tersebut adalah tulisan yang pernah dimuat di media. Namun ternyata setelah mengirimkan tulisan ke media dan dimuat, beliau pun akhirnya berhasil memenangkan kompetisi tersebut dengan hadiah yang cukup besar.

Kemudian dilanjutkan sharing dari para anggota KOMPOSONO lainnya, yang sudah lama menekuni dunia kepenulisan. Bahkan ada yang sempat mendapatkan predikat Kompasianer of The Year tahun 2012, yaitu Om Stefanus Toni atau yang lebih dikenal luas dengan nama pena sebagai Tante Paku. Ada juga Mbak Suci Handayani yang merupakan salah satu nominator Best Opinion di Kompasianival tahun ini.

Dok. Dimas Suyatno
Dok. Dimas Suyatno
Tante Paku yang sempat menjadi Kompasianer terfavorit bertutur bahwa awalnya beliau termasuk orang yang gaptek, bahkan email dan sebagainya pun dibuatkan oleh temannya. Namun seiring berjalannya waktu, beliau semakin sering menulis dan terus menekuni dunia tulis menulis hingga dikenal seperti sekarang ini.

Menurutnya, siapapun bisa menulis. Dengan sudut pandang dan karakter tulisannya masing masing. Dari cerita yang sama, antara satu orang dengan orang yang lain bisa menuliskannya secara berbeda dengan segala keunikan dan ciri khasnya sendiri. Bahkan katanya, jangan takut untuk menulis, karena setiap penulis pasti memiliki pembaca dan penggemarnya masing-masing.

Kemudian Mbak Suci Handayani pun menceritakan tentang alasannya menulis. Yaitu karena beliau ingin meninggalkan jejak sejarah, bahwa suatu saat anak cucunya akan mengenal beliau sebagai seorang penulis melalui karya-karyanya. Beliau juga bercerita bahwa inspirasi menulisnya pun didapat dari orang terdekat seperti Sang Anak yang juga telah menerbitkan buku.

Menghadiri acara blogtalk Jumat petang itu tentu menimbulkan kesan tersendiri bagi kami yang juga ingin terus menekuni dunia tulis menulis. Apalagi kebanyakan peserta yang hadir juga telah memiliki blog, bahkan tak sedikit pula yang telah mencetak prestasi dari menulis. Ya, blogtalk KOMPOSONO kali ini tentu memberikan kami sederet inspirasi: “Menulis untuk Menang”.

Dok. Dimas Suyatno
Dok. Dimas Suyatno
Sampai jumpa dalam acara-acara KOMPOSONO berikutnya…

Nawa Sri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun