[caption caption="Lukisan di Gedung Kesenian"]
Kemudian, ketika kita berjalan memasuki kawasan Taman Balekambang lebih lanjut, akan kita temui sebuah kolam air mancur dengan patung kodok yang mengelilingi kolam tersebut. Di bagian tengahnya terdapat sebuah patung perempuan yang sedang duduk dengan sangat anggun. Itulah patung GRAy Partinah Sukanta. Di sekitar area ini banyak terdapat pohon rindang yang membuat suasana semakin sejuk. Bahkan, beberapa pohon yang terdapat di kawasan ini merupakan pohon langka, seperti pohon beringin putih, pohon mojo, pohon kenari dan sebagainya.
[caption caption="Partinah Bosch"]
Fungsi dari Partinah Bosch atau hutan kota Partinah ini adalah sebagai paru-paru kota, dengan beragam pohon besar dan rindang dalam jumlah banyak yang diharapkan bisa menyaring udara perkotaan dan menjadikan udara di lingkungan sekitarnya lebih sejuk, bersih dan segar. Hal ini terbukti dengan tetap bersih dan sejuknya udara di Taman Balekambang, padahal lingkungan sekitarnya merupakan lingkungan perkotaan dengan tingkat polusi sangat tinggi dari asap kendaraan bermotor dan sebagainya.
[caption caption="Hutan Kota"]
Dan jika kita melangkah lebih jauh lagi ke dalam, akan kita temukan sebuah danau dengan patung seorang perempuan yang berdiri anggun tepat di tengah-tengahnya. Inilah Partini Tuin atau taman air Partini. Taman air ini berfungsi sebagai penampungan air serta kolam resapan yang berfungsi untuk menyaring air.
[caption caption="Partini Tuin"]
Di taman air ini pengunjung bisa memanfaatkan sepeda air ataupun perahu naga untuk mengelilinginya. Bahkan, beberapa pengunjung ada yang memanfaatkannya sebagai tempat memancing dan terkadang diadakan pula lomba memancing, namun ikan yang berhasil ditangkap tidak boleh dibawa pulang untuk menjaga kelestariannya.
Dan di bagian paling belakang terdapat dua balai yakni Balai Apung dan Balai Tirtayasa yang dulunya sering dipakai oleh anggota keluarga kerajaan untuk beristirahat. Balai inilah yang menjadi cikal bakal nama Balekambang. Berasal dari kata Bale (Balai) dan Kambang (Apung), karena dari seberang danau, kedua balai ini seolah mengapung di atas air, maka disebutlah Taman Balekambang seperti sekarang ini.
Selain kedua balai tersebut, di bagian belakang Taman Balekambang juga terdapat sebuah Taman Reptil yang menyimpan berbagai koleksi reptil, seperti ular, iguana dan sebagainya.
[caption caption="Public Space for All"]