Menyambut hari raya identik dengan kegiatan berbelanja, keduanya seolah tak dapat dipisahkan.
Ya, menjelang hari raya, penawaran-penawaran belanja terasa semakin menggiurkan saja. Coba tengok pusat-pusat perbelanjaan, pastilah selalu menawarkan diskon-diskon menarik atau paket-paket hemat untuk produk-produk yang dijualnya.
Entah itu pakaian, bahan makanan, kue-kue kering, paket bingkisan hingga pernak pernik hari raya. Mereka seolah-olah melambaikan tangan ke arah kita, mengundang untuk dibeli dan dibawa pulang.
Ah, indahnya hari raya…
Yang ada di benak kita tentu adalah sesuatu yang menyenangkan, bertemu dengan banyak orang. Berkumpul dengan keluarga, bertemu saudara, bersilaturahmi dengan kerabat bahkan teman yang mungkin saja lama tak kita jumpai.
Tentunya kita ingin memberikan kesan yang terbaik. Mulai dari tampilan terbaik kita, makanan dan minuman yang kita sajikan, hingga bingkisan atau hadiah hari raya yang akan kita berikan pada orang-orang yang kita anggap pantas menerimanya.
Apalagi ketika uang THR sudah berada di tangan. Banyak diantara kita yang sudah tak sabar lagi untuk segera membelanjakannya bahkan pastinya sudah ada yang menyiapkan daftar belanjaan, barang apa saja yang harus dibelinya.
Dan bagi kita, sebagian besar wanita, belanja adalah suatu hal yang menyenangkan. Malah, ada yang menganggap belanja sebagai suatu cara melepaskan stress. Adapula yang menganggap kegiatan belanja merupakan salah satu cara mendongkrak kepercayaan diri. Namun tak jarang pula yang menganggap bahwa belanja hanyalah merupakan suatu kegiatan transaksi jual beli semata untuk memenuhi kebutuhan kita.
Apapun itu, belanja adalah suatu kegiatan yang tampaknya telah melekat dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita seolah tak bisa lepas dari yang namanya belanja.
Namun, yang harus tetap kita sadari juga adalah: ‘masih ada hari selepas hari raya’. Yang tentunya kita harus tetap hidup dan memerlukan uang untuk hidup selanjutnya. Jadi alangkah bijaknya jika kita tidak membelanjakan habis uang kita. Apalagi hari raya ini jatuh pada pertengahan bulan, yang bagi sebagian besar orang merupakan ‘tanggal tua’. Untuk itu kita memerlukan seni dalam berbelanja.
Apa itu seni berbelanja?
Menurut Alexander Gaum Garton, seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif membuat penikmat merasa dalam kebahagiaan. Jadi bisa kita katakan bahwa berbelanja bisa menjadi suatu seni selama kita bertujuan serta bersikap positif dalam membelanjakan uang kita agar tidak ada perasaan bersalah selepasnya dan justru mendatangkan kebahagiaan.
Bagaimana tidak, memiliki uang untuk berbelanja itu sendiri sesungguhnya sudah merupakan suatu kebahagiaan yang harus kita syukuri apalagi jika kita dapat menggunakan uang tersebut secara lebih positif sehingga menjadi jauh lebih bermanfaat.
Maka dalam menyambut hari raya hendaknya kita tetap bersikap bijak dalam mengelola keuangan kita agar tidak ada penyesalan sesudahnya. Hal itu bisa kita lakukan dengan:
Mengalokasikan dana kita
Segera setelah uang berada di tangan, kita bisa langsung mengalokasikan dana kita sesuai kebutuhan. Semisal untuk sedekah atau zakat, asuransi, tabungan atau investasi, dana darurat, membayar tagihan, belanja kebutuhan pokok bulanan, hingga belanja khusus untuk hari raya.
Tetapkan anggaran belanja
Setelah kita alokasikan dana, maka tetapkan anggaran untuk belanja kita. Berapa anggaran untuk belanja bulanan dan berapa anggaran belanja untuk hari raya yang kita butuhkan.
Bedakan antara keinginan dengan kebutuhan
Ketika berbelanja, tanyakan kepada diri kita sendiri: ‘Apakah kita benar-benar membutuhkannya? Atau hanya keinginan sesaat saja?’
Sayang sekali bukan, apabila kita membelanjakan uang kita untuk sesuatu yang sama sekali tidak kita butuhkan? Atau bahkan malah menguras anggaran belanja kita.
Maka kita harus benar-benar bisa membedakan antara kebutuhan dengan keinginan kita.
Belanja sesuai anggaran yang telah ditetapkan
Sebisa mungkin, patuhi anggaran yang telah kita buat. Ketika kita bisa memenuhi semua kebutuhan kita sesuai dengan anggaran yang kita tetapkan, maka itu tandanya gaya hidup kita telah sesuai dengan kemampuan kita.
Tak jarang ketika kita berhasil dalam membelanjakan uang kita, mengaturnya sedemikian rupa sehingga menjadi lebih bermanfaat sekaligus memenuhi kebutuhan kita atau bahkan malah masih ada sisa anggaran, tentu akan memberikan kepuasan serta kebahagiaan tersendiri bagi kita. Dan bagi saya pribadi, itulah seni berbelanja.
Selamat menyambut hari raya Lebaran, Mohon Maaf Lahir Batin…
Nawa Sri
Gambar: indianoverseas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H