Asuransi, bisa dikatakan antara butuh dan tidak butuh. Ya, beberapa orang berpikir mereka sama sekali tidak membutuhkan asuransi, biarlah hidup mati kita serahkan pada Tuhan sebagai Sang Pencipta. Tapi bagi sebagian orang lainnya, asuransi jelas mereka butuhkan. Bahkan, bisa dikatakan bahwa asuransi adalah salah satu pilar dalam perencanaan keuangan. Karena bisa mengalihkan resiko secara finansial yang mungkin saja akan mereka alami, pada suatu perusahaan penyedia jasa asuransi. Dengan kewajiban membayar sejumlah uang sebagai premi tentunya.
Permasalahannya adalah, terkadang orang yang sudah sadar untuk berasuransi pun masih harus mengalami dilema dalam berasuransi. Bagaimana tidak, terkadang mereka merasa bingung dalam menentukan produk asuransi yang akan mereka beli. Begitu banyak produk asuransi yang menawarkan beragam manfaat, dikemas semenarik mungkin oleh setiap perusahaan asuransi. Mana yang akan kita pilih? Produk apa yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan kita?
Ditambah lagi dengan begitu banyaknya agen asuransi yang siap menawarkan produk-produk dari perusahaan mereka masing-masing. Yang tak jarang mereka ini adalah orang yang dekat dengan kita, seperti teman atau saudara. Mereka bahkan dilengkapi dengan berbagai skill menjual seperti strategi menjual, hypnoselling dan sebagainya. Sehingga seringkali kita tak kuasa untuk menolaknya.
Pada dasarnya asuransi yang kita butuhkan adalah asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Namun pada kenyataannya produk yang ditawarkan kepada kita seringkali adalah asuransi pendidikan, asuransi sekaligus dana pensiun serta asuransi-asuransi lain yang terkait dengan investasi atau biasa disebut dengan unitlink. Padahal belum tentu produk yang mereka tawarkan adalah benar-benar produk yang kita butuhkan. Ya, tidak semua orang membutuhkan asuransi jenis ini. Tapi karena gencarnya penjualan, terkadang orang mengambil produk ini hanya karena perasaan tidak enak, tidak mau terus-terusan dikejar oleh agennya bahkan dengan alasan asal punya asuransi.
Produk unitlink memang bagus, bahkan menjadi primadona di kalangan produk asuransi. Karena selain membeli asuransi kita sekaligus juga bisa berinvestasi dalam satu akun. Ini tentu saja sesuai bagi orang yang menginginkan kepraktisan dan ingin lebih disiplin dalam menabung. Akan tetapi bagi sebagian orang lainnya, produk ini bukanlah pilihan yang terbaik.
Sebagai contoh, pemilik akun unitlink terkadang mengalami pasang surut dalam hal keuangan. Banyaknya pengeluaran terkadang mengorbankan premi asuransi sehingga menjadi tak terbayarkan. Nah, jika akun tersebut gagal bayar maka akan terjadi lapsed dan kita menjadi tidak bisa melakukan klaim jika terjadi resiko.
Beda soal jika seseorang membeli polis asuransi terpisah dari akun investasinya. Selain premi yang mereka bayarkan menjadi lebih murah, selisih premi dari anggaran unitlink tadi bisa kita masukkan ke akun investasi murni. Bahkan, hasil yang kita peroleh jika kita pisahkan antara asuransi dan investasi ini jauh lebih maksimal. Dan jika terjadi pasang surut dalam penghasilan setidaknya kita masih memiliki cadangan dalam bentuk investasi yang bisa kita gunakan juga untuk membayar premi asuransi nantinya.
Sayangnya asuransi murni kini sulit didapat. Kebanyakan perusahaan asuransi justru mengandalkan unitlink sebagai produk unggulannya. Bahkan terkadang sang penjual mengklaim jika perusahaan mereka tidak memiliki asuransi murni untuk dijual. Sekarang zamannya asuransi unitlink dimana kita ‘katanya’ tidak akan kehilangan uang yang telah kita bayarkan untuk premi tersebut.
Ya, memang uang tersebut akan kembali, tapi dalam jangka waktu tertentu dan biasanya panjang. Bisa lima atau sepuluh tahun. Sebelum waktu yang ditentukan memang uang bisa diambil namun dengan nilai tunai yang belum maksimal. Padahal nominal uang tersebut dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang tentu sudah berbeda nilainya.
Hal-hal seperti inilah yang acapkali menimbulkan dilema bagi kita. Namun sebagai nasabah atau calon nasabah suatu perusahaan asuransi tentu kita juga harus jeli serta kritis dalam membeli produk. Jangan sampai kita tidak tahu produk apa yang kita beli. Atau lebih parahnya lagi, kita tidak pernah membaca polis yang kita miliki sehingga mengalami kesulitan ketika akan mengajukan klaim.
Meski begitu, diantara beragam produk asuransi yang ada, pastinya masih ada produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan kita. Dan beruntung, setelah sekian lama mencari akhirnya kami menemukan asuransi yang sesuai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H