Mohon tunggu...
Nawa Sri
Nawa Sri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Be Grateful to be ME...

Pembelajar, suka membaca dan sangat berminat untuk terus menulis. Tertarik dalam pengembangan diri, parenting, perencanaan keuangan serta gaya hidup sehat nan ramah lingkungan. https://nawasri.wordpress.com Email: ms.nawa@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Bianglala Kehidupan

25 Maret 2015   11:42 Diperbarui: 1 Oktober 2015   07:01 1712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda melihat pelangi? Semburat cahaya warna warni terlihat di langit selepas hujan yang disambut oleh kedatangan matahari. Pelangi merupakan sesuatu yang indah, menyenangkan, memukau bahkan menginspirasi banyak orang. Warna warni yang bisa kita lihat seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu sudah banyak dituangkan dalam kreativitas manusia yang bisa kita lihat di sekeliling kita.

Ya, warna warni pelangi telah diwujudkan pula dalam bidang kuliner, menjadi suatu makanan yang biasa kita sebut dengan rainbow cake. Bianglala sebagai nama lain dari pelangi, bahkan telah menginspirasi adanya wahana permainan berbentuk kincir raksasa warna warni yang berputar sehingga dalam beberapa saat kita bisa merasakan ketinggian untuk kemudian turun ke bawah, berputar lagi ke atas dan berulang seterusnya.

Pada kenyataannya, keindahan bianglala tidak begitu saja terjadi. Secara alami diperlukan perpaduan antara hujan dan kehadiran matahari untuk menghasilkan pembiasan cahaya warna warni yang indah. Begitu juga dengan kehidupan kita. Hidup kita menjadi lebih berwarna tatkala kita bisa merasakan kesedihan dan kebahagiaan. Apabila kita tidak pernah merasakan kesedihan, tentu kita tidak bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya bukan? Itulah bianglala kehidupan.

Dan benar saja, terkadang kita memang harus merasakan kesedihan untuk mengerti apa arti kebahagiaan. Mengalami kehilangan untuk lebih menghargai arti kehadiran. Merasakan sakit untuk lebih mengerti arti penting kesehatan. Begitu pula alam yang menghadirkan hujan untuk kita bisa melihat seperti apa keindahan bianglala itu.

Ya, ketika masalah melanda, bagaikan langit mendung yang menghadirkan awan hitam. Kemuraman alam mewakili kesedihan kita, petir yang menggelegar seperti jeritan serta tangisan hati kita, air hujan yang membasahi alam menyamarkan air mata yang membasahi pipi. Dan ketika pada akhirnya kita sudah bisa berpikir secara jernih maka solusi dari masalah akan kita temukan, ibarat matahari yang mencerahkan dalam menyambut redanya hujan. Jika kita bisa memetik hikmah serta pembelajaran dari masalah yang telah kita lalui tentu kita bisa melihat indahnya bianglala dalam kehidupan kita.

Keindahan bianglala memang seringkali hanya dapat kita lihat selepas hujan, mencerminkan hidup kita yang semakin penuh warna ketika kita berhasil melewati setiap permasalahan dengan baik. Ketika masalah berlalu dan kita mendapatkan suatu pencerahan maka bianglala bisa kita ibaratkan hikmah dari semua masalah.

Adalah hal yang wajar bagi kita sebagai manusia untuk merasakan berbagai macam emosi ketika menghadapi suatu permasalahan. Namun dibalik setiap kesulitan yang menghadang selalu terdapat kemudahan yang akan menjadi solusi bagi segala permasalahan kita. Yang perlu kita lakukan adalah mengendalikan diri agar selalu bersikap positif serta berusaha mencari solusi yang telah menanti untuk kita cari. Percayalah bahwa hujan akan reda dan matahari akan bersinar kembali.

Jadi, ketika badai masalah melanda kehidupan, kita boleh saja menangis untuk sesaat. Namun tak perlu terlalu berlarut-larut dalam meratapi keadaan kita. Tak ada gunanya juga terus menerus mengeluh. Akan menjadi lebih baik jika kita segera mencari solusi terbaik atas masalah yang kita hadapi untuk kemudian mengambil hikmah serta pembelajaran bahkan menjadi inspirasi bagi orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun