“Sampe kapan ini perkara lampu??? Sebenarnya malaz ba status tapi macam te adil skali, kemarin di bawa masi tarhima di Massjid so manyala nah torang di atas selalu lat terus baru manyala. Cuma minta keadilan saja kalo jam mati yo kasi mati, kalo depe jam manyala yo kasi mayala supaya tdk ada mo ba status status bagini” tulis salah satu pengguna media sosial berinisial MOV.
“Bukan maen ini PLN jalur kautu-palm so ba dobol depe giliran mati. Kemarin mati, ini lagi mati” terang RL yang merasa kesal dengan tidak menentunya jadwal pemadaman.
“Kira-kira kalu bagini masih ada yang babela ini PLN seperti dulu dulu kalo ada yang ba status jahat” dengan emotikon tertawa.
Bahkan ada status dari pengguna media sosial facebook yang memerintahkan pihak PLN untuk menggulung kabel dan mencabut tiang apabila listrik di Banggai Kepulauan tidak bisa normal kembali. Hanya akan merusak pemandangan dijalanan.
Hujatan demi hujatan semakin meningkat terhadap pihak PLN. Namun tidak sedikit pula yang melakukan pembelaan. Dengan memposting bahwa pihak PLN sudah berusaha untuk memperbaiki kerusakan. Bahkan sudah satu hari bergelantungan ditiang listrik agar secepatnya menyala. Jadi kita sebagai masyarakat mohon bersabar.
Mereka yang kasihan bahkan membandingkan, bagaimana rasanya jika yang selalu menghujat menjadi pegawai PLN, berpanas-panasan, tak kenal lelah untuk memperbaiki kerusakan baik mesin ataupun jaringan di jalanan. Ini merupakan alasan dan ungkapan yang tidak beralasan atau tidak masuk akal. Bukannya pegawai PLN pekerjaannya untuk memastikan bahwasanya masyarakat mendapatkan pelayanan listrik yang baik. Jika ada kerusakan, apapun yang terjadi pegawai mentenancenya segera memperbaikinya. Masalah pemadaman listrik berkepanjangan tidak bisa dimaklumi atau diselesaikan dengan dalil mereka telah berupaya, mereka telah seharian bergelantungan dibawah panasnya matahari, mereka telah bekerja seharian, mereka, mereka dan mereka. Masyarakat butuh penjelasan dan keterbukaan dari pihak PLN. Masyarakat menunggu hal ini, agar tidak terjadi bias informasi. Pihak Radio Pemerintah Banggai Kepulauan harus mengundang pimpinan PLN dalam upaya untuk menjelaskan bagaimana dan kapan masalah ini bisa berakhir. Agar tidak ada ungkapan ini bukan pemadaman bergilir, tetapi menyala bergilir.
Harapannya, dengan momentum Pilkada Serentak, Banggai Kepulauan dengan pimpinan terbaru memiliki konsep dan upaya dalam menyelesaikan krisis listrik di Banggai Kepulauan. Namun sayangnya problem hari ini tidak tergambar jelas dalam visi misi setiap kandidat. Apakah penulis yang keliru menganalisis, ataukah hal ini luput dari pandangan keempat calon yang bertarung sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banggai Kepulauan. Khawatirnya ke depan masalah ini akan terulang dan kalipokano nanggu lipu atau dalam bahasa Banggai gelap gulita daerahku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H