Mohon tunggu...
Sri Nawang Sari
Sri Nawang Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wiraswasta

Gemar menulis, dan olahraga lari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Peserta JakPreneur Kali Ini Fokus pada Digitalisasi UMKM dan Efisiensi Penggunaan Teknologi Digital

15 Juli 2024   14:01 Diperbarui: 15 Juli 2024   18:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, 27 Februari 2024 - Hari kedua pelatihan JakPreneur menghimbau pada pentingnya digitalisasi bagi UMKM dan bagaimana teknologi digital dapat meningkatkan efisiensi operasional. Peserta memperoleh pemahaman mendalam mengenai pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai aspek bisnis, mulai dari pemasaran online, pengelolaan keuangan digital, hingga pemanfaatan media sosial untuk memperluas jangkauan pasar.

Pada sesi pertama, peserta mendapatkan materi mengenai strategi pemasaran digital. Salah satu  pembicara dari agensi digital ternama menjelaskan pentingnya kehadiran online yang kuat. "Website, media sosial, dan toko online merupakan tiga pilar utama strategi pemasaran digital. Melalui platform ini, UMKM dapat menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan secara efisien," ujar pembicara tersebut. Teknologi digital memungkinkan pemilik usaha kecil menjangkau pasar yang lebih besar dengan biaya lebih rendah dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional.

Peserta juga belajar ilmu baru tentang SEO (search engine optimization) dan SEM (search engine marketing). Hal ini meningkatkan visibilitas perusahaan di mesin pencari seperti Google. Ini adalah bagian penting untuk memudahkan calon pelanggan menemukan bisnis Anda tanpa harus mengeluarkan banyak uang untuk periklanan.

Sesi kedua membahas pengelolaan keuangan digital. Peserta diperkenalkan dengan berbagai aplikasi dan perangkat lunak yang membantu mereka mengelola keuangan bisnis dengan lebih efisien dan akurat. Dengan menggunakan teknologi ini, UMKM dapat melakukan pencatatan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, dan mengelola persediaan dengan lebih mudah dan cepat. "Aplikasi keuangan digital mengurangi risiko human error dan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kesehatan keuangan perusahaan Anda," ujar seorang akuntan yang juga merupakan salah satu pembicara yang hadir.

Manajemen keuangan digital tidak hanya meningkatkan akurasi tetapi juga menghemat waktu yang biasanya dihabiskan untuk entri manual. Hal ini memungkinkan pengusaha untuk fokus mengembangkan bisnisnya.

Panitia pelatihan, JakPreneur, mengundang seorang influencer media sosial terkemuka untuk berbagi tips dalam membangun dan mempertahankan audiens setia. Influencer tersebut memulai dengan menjelaskan pentingnya konsistensi dalam mengunggah konten. "Konten yang konsisten dan relevan akan membantu membangun hubungan yang kuat dengan audiens. Jangan hanya fokus pada penjualan, tetapi juga berikan nilai tambah melalui konten yang edukatif dan menghibur," jelasnya.

Kamera Penulis
Kamera Penulis

Selain itu, influencer tersebut juga menekankan pentingnya memahami target audiens. "Setiap platform media sosial memiliki karakteristik pengguna yang berbeda. Anda perlu menyesuaikan konten dengan preferensi audiens di setiap platform. Misalnya, konten di Instagram bisa lebih visual dengan foto dan video pendek, sementara di Facebook, Anda bisa berbagi artikel dan cerita yang lebih panjang," tambahnya.

Peserta juga diajarkan tentang penggunaan fitur-fitur interaktif seperti live streaming, polling, dan sesi tanya jawab untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan. "Fitur-fitur ini tidak hanya membantu meningkatkan engagement, tetapi juga memungkinkan Anda mendapatkan masukan langsung dari audiens. Ini sangat berharga untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan," kata influencer tersebut.

Kamera Penulis
Kamera Penulis

Selain itu, influencer tersebut juga menekankan pentingnya memahami target audiens. "Setiap platform media sosial memiliki karakteristik pengguna yang berbeda. Anda perlu menyesuaikan konten dengan preferensi audiens di setiap platform. Misalnya, konten di Instagram bisa lebih visual dengan foto dan video pendek, sementara di Facebook, Anda bisa berbagi artikel dan cerita yang lebih panjang," tambahnya.

Peserta juga diajarkan tentang penggunaan fitur-fitur interaktif seperti live streaming, polling, dan sesi tanya jawab untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan. "Fitur-fitur ini tidak hanya membantu meningkatkan engagement, tetapi juga memungkinkan Anda mendapatkan masukan langsung dari audiens. Ini sangat berharga untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan," kata influencer tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun