Tujuan Pembangunan Bekerlanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan rencana aksi global yang memiliki 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030 dengan tujuan untuk menyejahterahkan masyarakat. Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut merencakan aksi global tersebut.
Pandemi Covid-19 telah menghambat 17 capain SDGs yang akan dicapai pada tahun 2030. Salah satunya capain SDGs-8 yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Hambatan karena pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi global saja, tetapi juga berdampak pada ekonomi nasional di negara kita yaitu Indonesia.
Salah satu target dari 10 target pada tujuan SDGs-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) yaitu mendorong kebijakan yang berorientasi pembangunan yang mendukung aktivitas produktif, penciptaan lapangan kerja, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong pembentukan dan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui akses terhadap layanan pendanaan atau permodalan.
Target tersebut mengarah pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM merupakan tulang punggung perekonomian dan mitra penting pemerintah Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang terhambat karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyaknya UMKM gulung tikar dan tutup sementara. Hal tersebut, menjadi tantangan berat untuk pemerintah dalam memajukan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat pandemi seperti ini.
Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang berada di tengah-tengah kota. Sehingga menjadikan daerah tersebut dikelilingi oleh banyak UMKM. Tak bisa dipungkiri, adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak buruk bagi UMKM yang berada di daerah Purwokerto, dari UMKM yang sudah lama berdiri, yang sedang dibangun, atau bahkan yang baru saja merintis usahanya.
Bukti nyata adanya dampak dari pandemi Covid-19 terhadap UMKM adalah tutupnya salah satu UMKM yang menyediakan berbagai kuliner di Purwokerto Selatan yaitu Sukul Purwokerto.
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap UMKM Sukul Purwokerto
Sukul yang berarti “Surga Kuliner”, terpaksa tutup sementara karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota Purwokerto. Outlet makanan ini baru saja dirintis oleh dua orang remaja yaitu Kiki Rahmawati dan Safa Sabela. Dirintis pada tahun 2019 akhir dari hasil tabungan mereka berdua dan terpaksa tutup pada awal tahun 2020 merupakan kesedihan yang sangat mendalam yang dialami mereka.
“Padahal, baru saja dibangun Oktober tahun 2019 dan lagi hectic-hecticnya juga karena ramai pembeli. Tapi, terpaksa tutup karena PSBB”, ujar Kiki Rahmawati, salah satu owner Sukul Purwokerto.
Berada di Jalan Pahlawan Gg V No 1, Tanjung, Purwokerto Selatan, Jawa Tengah. Dekat dengan jalan raya, pemukiman warga, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bina Cipta Husada Purwokerto menjadi salah satu faktor outlet Sukul ini cukup strategis dan dikenal banyak orang. Tetapi, karena berada di gang dan bersebelahan dengan dua ruko, menjadikan outlet ini cukup sempit untuk dijadikan tempat nongkrong atau bersantai para anak muda.