Pada hari Kamis, 16 Maret 2023, mahasiswa PPL PPG Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Gelombang 2, jurusan Bimbingan dan Konseling mengadakan kegiatan layanan dukungan sistem di SMK Negeri 5 Yogyakarta.
Layanan dukungan sistem merupakan salah satu bentuk layanan dalam bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk mendukung perkembangan peserta didik secara maksimal. Bentuk layanan dukungan sistem yang dilakukan kali ini berupa kegiatan seminar yang dihadiri oleh kurang lebih 102 peserta didik dari kelas X Tekstil A, X Animasi B, dan X DKV A.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala sekolah bidang Kesiswaan, serta guru BK SMK Negeri 5 Yogyakarta. Tema besar yang di angkat dalam layanan dukungan sistem yaitu tentang kekerasan seksual yang bekerja sama dengan Mas Antonius Ian B. S, M.Pd. selaku narasumber dari Lembaga Rifka Annisa Yogyakarta.
Lembaga Rifka Annisa Yogyakarta merupakan salah satu Lembaga konseling psikologis dan konsultan hukum perempuan dan anak yang berlokasi di Jalan Jambon IV 69A Kompleks Jatimulyo Indah, Tegalrejo, Yogyakarta.
Judul yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Kekerasan Seksual di Sekitar Kita: Kenali, Cegah, dan Laporkan!”. Kegiatan ini dirasa penting dan sesuai dalam menuntun perkembangan peserta didik usia remaja mengingat maraknya kasus atau kejadian kekerasan seksual yang menimpa anak hingga remaja di berbagai penjuru Negeri.
Selain itu, tujuan dari kegiatan ini juga untuk memberikan wawasan kepada para remaja tentang apa saja bentuk kekerasan atau pelecehan seksual yang sering terjadi di lingkungan sekitar, bagaimana cara mencegah, dan hal apa saja yang sebagaiknya dilakukan untuk melaporkan kekerasan seksual tersebut.
Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih dua jam dengan pemaparan materi dari narasumber selama satu setengah jam. Tidak hanya itu, Mas Anton selaku narasumber juga menampilkan tiga buah film pendek yang berkaitan dengan tema kegiatan.
Cerita dalam film tersebut mampu menggambarkan secara jelas bagaimana bentuk kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan sekitar, khususnya di lingkungan sekolah, cara mencegah, dan cara mengatasinya.
Peserta didik tampak sangat antusias dan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan. Hal ini juga tampak pada antusiasme peserta didik dalam bertanya mengenai kekerasan seksual di lingkungan sekitar. “Apakah sesama jenis bisa melakukan pelecehan?” – ujar Novi kelas X Animasi A.
Pertanyaan yang bagus dan kritis tersebut kemudian dijawab secara langsung oleh Mas Anton, selaku narasumber bahwa kekerasan seksual tentu bisa dilakukan oleh sesama jenis kelamin. Indikator terjadinya kekerasan seksual adalah adanya paksaan untuk melakukan kekerasan seksual dari pelaku dan korban tidak menghendaki adanya perilaku tersebut.
