Sebagai bukti perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat, Universitas Jember menerjunkan peserta KKN sebanyak 376 mahasiswa dari seluruh jurusan pada awal tahun 2022 secara offline. Untuk KKN di periode ini diberi tema dengan nama Peduli Semeru. Kegiatan KKN dimulai pada tanggal 5 Januari hingga 18 Februari 2022 dan terdapat 15 kelompok yang diterjunkan di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang dan tersebar didaerah lereng Semeru.
      Kelompok 1 ditempatkan di Dusun Krajan, Desa Sumbermujur, Kec. Candipuro, Kabupaten Lumajang. Dusun Krajan menjadi salah satu dusun yang terdampak namun tidak terlalu parah ketika terjadi erupsi semeru. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara kelompok 1 pada beberapa warga dusun setempat bahwa dusun Krajan sejak awal hanya terkena hujan abu vulkanik ketika erupsi semeru terjadi. Oleh karena itu dusun Krajan menjadi salah satu dusun yang cukup aman sehingga menjadi tujuan pengungsian desa-desa lain yang terdampak lahar atau lava dari semeru ketika erupsi terjadi. Ditambah juga, Dusun Krajan tidak dilewati oleh jalur lahar dingin dari kawah gunung.
      Pada erupsi pertama dan erupsi kedua Gunung Semeru, Dusun Krajan menjadi salah satu tempat penampungan dari para pengungsi yang berasal dari Desa yang terdampak bencana erupsi cukup parah. Beberapa hunian warga dusun setempat dan Balai Desa Sumbermujur disulap menjadi tempat tinggal sementara bagi para pengungsi dan tempat pengumpulan sekaligus tempat penyaluran dari para donator. Barang tersebut berupa pakaian, sembako maupun barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun.
      Dari beberapa warga sekitar yang telah dimintai keterangan oleh kelompok 1 khususnya divisi kebencanaan, pada saat bencana terjadi beberapa warga di desa Sumbermujur dengan sukarela membantu mengevakuasi warga dari desa sebelah yang terkena bencana. Mereka mengevakuasi warga yang terkena dampak dari letusan gunung, terutama warga yang terkena langsung seperti terkena luka bakar dari hujan abu vulkanik. Kami juga mewawancarai para pengungsi yang menetap di rumah warga. Mereka membagikan pengalaman mereka saat erupsi terjadi. Mulai dari kepanikan warga, langit sangat gelap, hingga efek dari hujan abu vulkanik itu sendiri. Para pengungsi juga menceritakan masih ada beberapa anggota keluarga mereka yang masih belum ditemukan hingga sekarang. Â
(Erick Fahrur, Ainur Ridho, Willyam Sinaga, M Nawang Izzulhaq, Danang Aji, Fajar Choirul/KKN Kelompok 1/Dusun Krajan Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro, Lumajang/Setiyono)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H