Mohon tunggu...
Nawang Fatma Putri
Nawang Fatma Putri Mohon Tunggu... Novelis - Buatlah sejarahmu sendiri melalui tulisan....

a Wife, a Mom, Public Relations Officer , and a Learner

Selanjutnya

Tutup

Diary

5 Petualangan Tak Terlupakan Bersama Mapala UMY

14 Maret 2022   13:00 Diperbarui: 14 Maret 2022   13:14 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Setiap masa, pasti punya cerita. Dan kini, setelah lima belas tahun berlalu, cerita ini pula yang dengan bangga saya bagikan kepada anak-anak saya. Bergabung dengan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (MAPALA UMY) berawal dari kesukaan saya dengan kegiatan outdoor.

Hobi panjat dinding semasa SMA membuat saya melirik dan memilih MAPALA sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang akan menemani masa-masa kuliah saya. Dan, amazing! Sungguh saya berani mengatakan, bergabung dengan MAPALA  UMY tak akan membuat kamu menyesal, karena dari UKM inilah, saya dapat memiliki pengalaman yang tak akan mungkin terbayar oleh apapun dan terlupakan sampai kapanpun.

Jika selama ini kegiatan alam yang terbayangkan oleh saya hanyalah sekedar mendaki gunung, ataupun berkemah di alam, maka setelah bergabung dengan MAPALA UMY, saya diajak untuk melihat keindahan alam dari berbagai sisi. Ya! MAPALA UMY telah memberikan saya kesempatan untuk dapat menjelajah, bertualang, menjamah tempat baru, mencecap hal yang sama sekali asing, dan mencoba banyak kegiatan menantang. Penasaran keseruan apa saja yang saya lakukan? Let's check this out!

  • Mengejar Dayung di Derasnya Jeram Elo

Pengalaman pertama saya dapatkan ketika materi arung jeram, di sungai Elo, Magelang. Jujur saja, berenang itu, tak pernah masuk dalam list to do hidup saya. Bukan apa-apa, walaupun terlahir sebagai anak pulau, saya sama sekali tak bisa berenang. Meski begitu, salah satu materi yang harus saya pelajari sebagai anggota MAPALA adalah Arung Jeram.

Maka, jadilah saya, anak pulau yang tak bisa berenang ini, terombang-ambing dengan mengandalkan pelampung di derasnya jeram Sungai Elo, Magelang, saat skipper (orang yang memandu arung jeram) dengan sengaja melakukan flip flop (membalikkan boat dengan sengaja) dan membuat saya tenggelam dengan kepala berada di bawah boat yang terbalik.

Belum lagi saat materi self rescue, dimana calon anggota MAPALA diminta untuk mengejar dayung yang sengaja dihanyutkan. Berenang saja sulit, ini diminta berusaha melawan derasnya jeram dan mengejar dayung. Wah, benar-benar sungguh pengalaman yang patut dicoba bagi kamu yang hobi dengan kegiatan beradrenalin tinggi.

  • Memanjat Cadas Tebing Parangndog, Parang Tritis

Pengalaman kedua, ketika mendapatkan materi panjat tebing dan tali temali. Jika di SMA saya aktif di kegiatan panjat dinding, maka ketika bergabung dengan MAPALA UMY, saya diajak untuk melakukan panjat tebing. Ya, di tebing sungguhan! Bukan hanya sekedar wall dengan batuan buatan. Medan yang berbeda tentunya membuat tingkat keamanan pun juga tak sama. Di materi panjat tebing, kita bukan hanya diajarkan untuk bisa percaya dengan kemampuan diri sendiri, tetapi juga percaya dengan tim yang bertugas menjadi bilayer (orang yang memegang kendali tali di bawah dan memastikan kita aman), hingga akhirnya kita bisa mencapai top (puncak tebing). Sungguh pengalaman yang benar-benar cadas!

  • Surga Tersembunyi di Goa Pindul, Gunung Kidul

 

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Pengalaman ketiga adalah ketika menerima materi caving (penelusuran goa). Saya tak pernah menyangka jika ternyata bumi menyimpan begitu banyak keindahan. Tak hanya di atasnya, seperti yang selama ini sering kita nikmati, namun juga di bawahnya.

Masuk ke kedalaman Goa Pindul, menuruni tali menggunakan descender (alat untuk turun dengan tali carmentel), menyusuri ruang-ruang gelap nan asing, saya diajak untuk menyecap eloknya stalagtit dan stalagmit yang menghiasai bagian dalam goa. Belum lagi saat penyusuran aliran sungai yang terdapat di sepanjang goa, yang kadang membuat kita harus merayap, dan merunduk akibat sempitnya lorong goa. Pengalaman yang sungguh tak terlupakan.

  • Bertahan Hidup di Lereng Lawu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun