Mohon tunggu...
Nawal Nandita
Nawal Nandita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Semester 2 di IAIN PONOROGO Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Perkembangan Emosional Anak

8 Mei 2024   16:06 Diperbarui: 8 Mei 2024   16:16 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Ajeng Rahayu Tresna Dewi (2018), anak adalah individu yang unik dengan perkembangan yang sangat cepat di setiap aspek kehidupannya dan akan mengalami perubahan dalam berbagai aspek perkembangan tersebut. Masa kanak-kanak dini juga dianggap sebagai masa yang sangat penting, karena jika anak tidak mendapatkan perhatian yang cukup dalam hal pendidikan, perawatan, pengasuhan, layanan kesehatan dan gizi selama periode ini, mereka mungkin tidak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk memberikan bimbingan, stimulasi, pengasahan, dan kegiatan yang akan membantu anak mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka.

Aspek perkembangan anak salah satunya yaitu perkembangan sosial emosional yang mencakup perilaku anak dalam lingkungannya. Perkembangan sosial emosional anak merupakan dua aspek yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan kata lain, membahas perkembangan emosi harus bersinggungan dengan perkembanagan sosial anak. Demikian pula sebaliknya, membahas perkembangan sosial anak harus melibatkan perkembangan emisional anak.

Menurut Bronfenbrenner (Carter, 2016:11), perkembangan awal anak dipengaruhi oleh berbagai konteks sosial dan budaya, termasuk keluarga, pengaturan pendidikan, masyarakat, dan lingkungan yang lebih luas. Perkembangan anak mencerminkan pengaruh dari berbagai sistem lingkungan, termasuk keluarga. Keluarga termasuk dalam sistem mikrosistem, yaitu lingkungan di mana anak tinggal dan tumbuh.

Keluarga adalah lingkungan yang sangat dekat dengan anak, keluarga memiliki peranan dan fungsi yang besar dalam mendukung perkembangan anak secara optimal. Sikap positif dari orangtua akan berdampak positif dan baik pada perilaku anak. Namun, jika orangtua menunjukkan sikap yang kurang peduli, anak cenderung menjadi tidak bertanggung jawab dan menunjukkan perilaku yang kurang baik.

Keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak sangat dibutuhkan untuk pemenuhan fasilitas kebutuhan lingkungan belajar anak dan keikutsertaan orangtua dalam program pembelajaran anak di sekolah. Keterlibatan orangtua telah muncul sebagai salah satu topik yang paling penting dan sering dibicarakan di kalangan pendidikan. Keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak di sekolah sangat membantu guru dalam memberikan stimulus yang tepat untuk perkembangan anak.

Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak

1. Lingkungan Keluarga

Anak selama hidupnya akan selalu mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah dan masyarakat luas. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak yang memberikan tuntunan dan contoh-contoh bagi anak. Oleh karena itu lingkungan keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya pengembangan pribadi anak. Di dalam lingkungan keluargalah tempat dasar pembentukan watak dan sikap anak. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Gunarsa (2009:5) bahwa "lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak". Pendapat lainnya tentang lingkungan keluarga menurut Hasbullah (2008:3) yaitu "lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Dan dikatakan sebagai lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah didalam keluarga".

Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan, tingkah lalu dan sosial emosianal anak.

2. Perkembangan Sosial Emosional Anak

Perkembangan sosialisasi pada anak ditandai dengan kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungan, menjalin pertemanan yang melibatkan emosi, pikiran dan perilakunya.

Perkembangan sosialisasi adalah proses dimana anak mengembangkan keterampilan interpersonalnya, belajar menjalin persahabatan, meningkatkan pemahamannya tentang orang diluar dirinya, dan juga belajar penalaran moral dan perilaku.

Perkembangan emosi berkaitan dengan cara anak memahami, mengekspresikan dan belajar mengendalikan emosinya seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.emosi anak perlu dipahami para guru dan orang tua agar dapat mengarahkan emosi negative menjadi emosi positif sesuai dengan harapan sosial.

Orangtua memiliki beberapa cara untuk memberikan stimulasi dalam mengembangkan kecerdasan emosi anak. Salah satunya adalah

  • Dengan meninjau kembali dan memperbaiki pola asuh yang telah diterapkan selama ini, serta menerapkan pola asuh yang berbeda dengan kebiasaan sebelumnya.
  • Orang tua juga perlu memberikan perhatian pada tahap-tahap perkembangan kecerdasan emosi anak.
  • Melatih anak untuk mengenali dan mengelola emosi diri sendiri, serta mengenali emosi orang lain. Semua ini bertujuan untuk membantu anak mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional yang baik.

Pola asuh sendiri dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan orang tua dalam mendidik dan merawat anak. Kemampuan orang tua dalam mengelola emosi dengan baik, baik pada diri sendiri maupun orang lain, serta penerapan pola asuh yang tepat, sangat penting dalam membentuk keluarga yang memiliki kecerdasan sosial dan emosional yang baik.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa memberikan stimulasi dan penanganan yang tepat terhadap perkembangan emosi anak, baik dalam hal positif maupun negatif, akan berdampak pada pembentukan karakter anak yang telah diberikan stimulasi sejak dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun