Mohon tunggu...
Nawal Najiya Rasya
Nawal Najiya Rasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi aktif Program Studi S1 Ilmu Komunikasi sejak tahun 2022 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kolaborasi NCT Dream dan Starbucks: Boikot Beralasan atau Sentimen Berlebihan?

10 Juni 2024   15:30 Diperbarui: 10 Juni 2024   15:32 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram @/starbuckskorea

Kolaborasi antara NCT Dream, boy group K-Pop terkenal, dengan Starbucks Korea menimbulkan kontroversi di kalangan penggemar dan masyarakat luas, termasuk di Indonesia. Dilansir dari situs resmi starbucks.com, kolaborasi akan berlangsung dari 30 Mei hingga 4 Juli 2024. Kolaborasi ini akan meluncurkan produk-produk co-branded seperti, menu minuman eksklusif yang diberi nama 'Neo Cool Tasty Plum Fizzio' dan makanan 'Neo Croissant Turntable'. Meskipun promosi ini eksklusif hanya dilakukan di Korea, namun tak urung membuat para NCTzens, sebutan bagi para penggemar setia NCT, turut meramaikan dan menyuarakan aksi protes tersebut.

Hal ini tidak lain dan tidak bukan disebabkan karena Starbucks menjadi salah satu produk yang disinyalir terafiliasi dengan Israel. Sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023, Kota Gaza mengalami kehancuran yang luar biasa. Dikutip dari AFP pada Minggu (9/6/2024), Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan bahwa, korban tewas telah mencapai 37.084 orang, termasuk 274 yang tewas dalam serangan Israel pada 8 Juni 2024 di kamp pengungsi Nuseirat. Dengan lebih dari 84.494 warga Gaza terluka, tragedi ini menimbulkan luka mendalam di hati masyarakat internasional, termasuk di Indonesia.

Anggapan bahwa membeli dan mengkonsumsi produk yang terafiliasi dengan Israel sama dengan mendukung tindakan Israel di Palestina, menjadi dasar yang kuat bagi para penggemar untuk melakukan aksi protes. Hal ini menjadi sangat sensitif mengingat banyaknya simpati dan dukungan masyarakat Indonesia terhadap perjuangan Palestina. Tidak sedikit para penggemar yang memilih untuk unfollow akun media sosial NCT dan menaikkan tagar boikot di media sosial, khususnya di Twitter.

Dalam kurun waktu kurang dari 30 hari, akun Instagram @nct mengalami penurunan followers yang signifikan. Terhitung sampai dengan 10 Juni 2024 pukul 04.00 WIB, jumlah followers terus mengalami penurunan dari jumlah awal sebanyak 17,3 juta menjadi 16,1 juta. Tidak hanya penurunan followers di akun Instagram grup, akun instagram masing-masing member juga mengalami penurunan yang sangat drastis. Angka ini tidak dapat dianggap remeh, hal ini menunjukkan betapa seriusnya penggemar dalam menanggapi kolaborasi ini. Penurunan ini menunjukkan banyak penggemar yang merasa kecewa dan memutuskan untuk menarik dukungan mereka sebagai bentuk protes.

Sumber: Instagram @/nct
Sumber: Instagram @/nct

Aksi ini sangat penting untuk dilakukan karena memiliki pengaruh terhadap kesadaran sosial dan politik, pengaruh ekonomi dan tekanan terhadap pihak yang berkolaborasi.

Kesadaran Sosial dan Politik

Indonesia adalah salah satu negara yang secara konsisten menunjukkan dukungannya terhadap Palestina. Reaksi terhadap kolaborasi ini mencerminkan komitmen masyarakat untuk tetap berpihak pada keadilan dan kemanusiaan. Menyuarakan protes di media sosial memiliki arti bahwa masyarakat Indonesia membantu meningkatkan kesadaran global tentang isu-isu yang berkaitan dengan konflik Israel-Palestina.

Pengaruh Ekonomi

Boikot yang dilakukan oleh para penggemar memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Ketika para penggemar dalam skala besar memutuskan untuk tidak membeli produk dan mengunfollow akun media sosial, akan menyebabkan penurunan reputasi dan keuntungan perusahaan terlibat dalam kolaborasi. 

Tekanan pada Pihak yang Berkolaborasi

Dengan menunjukkan ketidaksetujuan secara terbuka, masyarakat dapat memberi tekanan pada NCT Dream dan Starbucks untuk mempertimbangkan kembali kolaborasi mereka. Idola K-Pop dan perusahaan global sangat bergantung pada citra publik dan dukungan dari penggemar mereka. Aksi boikot ini bisa menjadi pendorong untuk mengevaluasi kembali kebijakan dan kemitraan bisnis mereka. Ini menunjukkan bahwa konsumen memiliki suara dan pengaruh yang besar dalam dunia bisnis.

Reaksi masyarakat Indonesia terhadap kolaborasi NCT Dream dan Starbucks menunjukkan bagaimana media sosial menjadi alat yang kuat untuk menyuarakan pendapat dan membentuk solidaritas. Meskipun kolaborasi antara NCT dan Starbucks Korea pada awalnya dilakukan dengan tujuan untuk 'membahagiakan' para penggemar dan pelanggan dengan produk dan pengalaman baru, namun penting bagi perusahaan untuk tetap mempertimbangkan dan memperhatikan permasalahan global yang sensitif. Terutama terkait dengan konflik kemanusiaan Israel-Palestina. Langkah ini dianggap tidak bijaksana dan menimbulkan kontroversi.

Meskipun mungkin beberapa pihak menganggap reaksi ini berlebihan, namun ini adalah cara penggemar untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap terhadap isu-isu global. Penggemar juga memiliki harapan bahwa idola mereka memiliki tanggung jawab secara sosial, karena bagaimanapun juga tindakan dan keputusan seorang publik figur seperti NCT Dream memiliki pengaruh yang sangat signifikan. 

Kolaborasi ini adalah pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya mempertimbangkan dampak sosial dan politik dari setiap keputusan bisnis. Bagi penggemar, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa suara mereka tidak bisa diabaikan. Sedangkan bagi NCT Dream dan perusahaan, ini adalah pengingat bahwa tanggung jawab sosial tidak bisa diabaikan dalam setiap kolaborasi atau kemitraan bisnis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun