Mohon tunggu...
Nawal Kamil
Nawal Kamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu komunikasi yang mempunyai minat terhadap digital dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesultanan Banten: Asal-usul, Puncak Kejayaan, Masa Keruntuhan, Raja-raja

6 Mei 2024   14:52 Diperbarui: 6 Mei 2024   15:10 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari gemilangnya sebagai pusat perdagangan hingga masa keruntuhan yang tak terelakkan, Kesultanan Banten menyimpan kisah menarik dalam sejarah Nusantara. Sebagai simbol perjuangan melawan kekuatan kolonial dan pusat kebudayaan yang megah, perjalanan kesultanan ini mencerminkan dinamika kompleks sebuah kerajaan maritim di Pulau Jawa. Mari kita telusuri jejaknya.

Asal-usul kesultaan Banten

Kesultanan Banten adalah hasil dari penyebaran Islam dan kemenangan pasukan Demak dalam merebut Sunda Kelapa dari Portugis. Banten adalah bagian dari Kerajaan Pajajaran sebelum menjadi wilayah Islam. Sejarah mencatat bahwa Pajajaran bekerja sama dengan Portugis, yang saat itu menjadi penguasa Malaya. Pajajran berharap bekerja sama dengan Portugis untuk menghentikan pengaruh Demak yang sudah menyebar ke bagian barat Jawa. Namun, upaya Pajajaran tidak berhasil. Tentara gabungan Demak dan Cirebon yang dipimpin Fatahillah berhasil mengusir Portugis yang sudah berada di Sunda Kelapa. Itu juga berlaku di Pelabuhan Banten. Sunan Gunung Jati segera mengambil alih pelabuhan itu dari Pajajaran sebelum Portugis tiba. Sunan Gunung Jati merebut Banten pada tahun 1525-1526. Setelah itu, mereka tinggal di Banten selama beberapa tahun. Pada tahun 1552, Sunan Gunung Jati kembali ke Cirebon, dan anaknya, Maulana Hasanuddin, menjabat sebagai raja pertama Kesultanan Banten. Dia kemudian membangun Pelabuhan Banten menjadi pusat perdagangan internasional.

Puncak Kejayaan Kesultanan Kerajaan Banten

Pada abad ke-17, Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya. Di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten menjelma menjadi pusat kekuasaan yang megah di ujung barat Pulau Jawa. Berikut adalah gambaran mengesankan tentang puncak kejayaan Kerajaan Banten:

1. Kekuatan Politik dan Militer

Kekuatan politik dan militer Kerajaan Banten mencuat di mata dunia maritim. Sultan Ageng Tirtayasa berhasil memperluas wilayah kekuasaannya ke arah timur, mengukuhkan kendali atas pelabuhan-pelabuhan strategis di sepanjang pantai utara Jawa Barat. Hal ini menjadikan Banten sebagai salah satu kekuatan maritim yang paling dominan di Nusantara pada masanya.

2. Pusat Perdagangan yang Ramai

Dengan lokasinya yang strategis di persimpangan rute perdagangan internasional, Banten berkembang pesat sebagai pusat perdagangan yang ramai. Rempah-rempah, kain, dan barang-barang mewah lainnya mengalir melalui pelabuhan-pelabuhan Banten, menciptakan kemakmuran dan kekayaan bagi kerajaan dan rakyatnya.

3. Kejayaan Budaya dan Kebudayaan

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Banten juga menjadi pusat kebudayaan yang berkembang pesat. Arsitektur istana-istana megah dan masjid-masjid indah, seperti Masjid Agung Banten, menjadi lambang kemegahan dan kebesaran kerajaan. Selain itu, kesenian tradisional seperti wayang golek, tari Jaipongan, dan musik gamelan juga berkembang pesat di bawah perlindungan kerajaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun