4. Serangan dari Luar
Selain VOC, Kerajaan Banten juga menghadapi serangan dari kekuatan luar lainnya, termasuk kesultanan tetangga dan bangsa asing lainnya. Serangan-serangan ini melemahkan pertahanan dan kekuatan militer Banten, serta menyebabkan penurunan pengaruh politik dan ekonomi kerajaan.
5. Pembagian Wilayah
Keruntuhan Kerajaan Banten akhirnya terjadi pada awal abad ke-18 Masehi ketika wilayahnya mulai dibagi-bagi oleh kekuatan luar. VOC, bersama dengan kesultanan tetangga dan bangsa asing lainnya, mengambil alih wilayah-wilayah penting yang dulunya menjadi bagian dari kekuasaan Kerajaan Banten. Proses ini mengakhiri dominasi politik dan kebudayaan Banten di wilayah barat Pulau Jawa.
Masa keruntuhan Kerajaan Banten menandai akhir dari sebuah era kekuasaan yang gemilang dan berpengaruh di Nusantara. Meskipun berakhirnya Kerajaan Banten sebagai entitas politik, warisan budaya dan sejarahnya tetap hidup dalam ingatan dan warisan masyarakat Banten dan Indonesia secara keseluruhan. Keruntuhan Kerajaan Banten juga menjadi pelajaran berharga tentang kompleksitas dinamika politik dan ekonomi pada masa kolonial di Indonesia.
Raja-raja kesultanan Banten
- Syarif Hidayahtullah (Sunan Gunung Jati) tidak mentasbihkan diri sebagai Sultan.
- Maulana Hasanuddin Panembahan Surosowan (1552-1570)
- Maulana Yusuf Panembahan Pakalangan Gede (1570-1580)
- Maulana Muhammad Pangeran Ratu Ing Banten (1525-1552)
- Sultan Abul Mafachir Mahmud Abdul Kadir Kenari (1580-1596)
- Sultan Abul Ma'ali Ahmad (1596-1651)
- Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1672)
- Sultan Abun Nasr Abdul Kahhar-Sultan Haji (1672-1687)
- Sultan Abdulfadhl (1687-1690)
- Sultan Abul Mahasin Zainul Abidin (1690-1733)
- Sultan Muhammad Syifa Zainul Arifin (1733-1750)
- Sultan Syarifuddin Ratu Wakil (1750-1752)
- Sultan Muhammad Wasi Zainul Alimin (1752-1753)
- Sultan Muhammad Arif Zainul Asyikin (1753-1773)
- Sultan Abul Mafakih Muhammad Aliyuddin (1773-1799)
- Sultan Muhyiddin Zainussholihin (1799-1801)
- Sultan Muhammad Ishaq Zainul Muttaqi (1801-1802)
- Sultan Wakil Pangeran Natawijaya (1802-1803)
- Sultan Agilludin (1803-1808)
- Sultan Wakil Pangeran Suramanggala (1808-1809)
- Sultan Muhammad Syafiuddin (1809-1813)
- Sultan Muhammad Rafi'uddin (1813- 1820)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI