Mohon tunggu...
Nawal
Nawal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi yang memiliki minat dalam bidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Intip Keseruan Ice Breaking Di Taman Pendidikan Al-Qur'an Sukajadi

12 Agustus 2022   11:54 Diperbarui: 12 Agustus 2022   12:02 3349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama tiga minggu berturut-turut, Saya dan kelompok pergi ke TPA untuk mengajar ngaji. Saat pembukaan, kami disambut secara terbuka dan gembira oleh anak-anak disana. Kami pun memulai sesi perkenalan dan menjelaskan tujuan kami mengajar TPA. Kemudian, Ibu TPA pun memulai TPA dengan menyanyikan lagu-lagu bernuansa islami dengan tujuan untuk membantu anak mengingat materi. Pada hari itu, kami mengamati bagaimana Ibu TPA mengajar anak-anak.

Selama tiga minggu mengajar, kami melakukan sesi tambahan yaitu sesi ice breaking dengan tujuan untuk bersenang-senang dan menjalin keakraban dengan anak-anak. Permainan pertama yang kami mainkan adalah permainan tebak-tebakan. Permainan ini memiliki pertanyaan yang bervariasi, mulai dari pertanyaan pelajaran di sekolah, pelajaran islami, hingga tebak-tebakan konyol. Tujuan diadakannya permainan tebak-tebakan adalah agar anak mengingat pelajaran yang sudah dipelajari dengan menyenangkan.

Lalu permainan kedua yang kami mainkan adalah permainan permen pengakuan. Permainan ini meminta anak-anak untuk mengambil 2-3 permen yang sudah kami sediakan. Kemudian, kami meminta anak-anak untuk menceritakan tentang diri mereka sesuai jumlah permen yang diambil. Jika anak mengambil tiga permen, maka ia harus menceritakan tiga hal tentang dirinya di depan anak-anak yang lain. Anak-anak pun banyak menceritakan diri mereka mulai dari nama, sekolah, kelas, hobi, hingga makanan kesukaan mereka.

Permainan ketiga yang kami mainkan dengan anak-anak adalah permainan 369. Disini, kami meminta anak-anak untuk menyebutkan angka secara berurutan dari 1-10. Selanjutnya kami meminta anak untuk bertepuk tangan jika mendapatkan angka kelipatan tiga. Permainan ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi pada anak-anak sebelum sesi pematerian diberikan. Permainan lainnya yang kami mainkan untuk meningkatkan konsentrasi anak-anak adalah "Ikuti apa yang dilihat". Kata kunci dari permainan ini adalah mengikuti apa yang kami lakukan, dan jangan lakukan apa yang kami katakan. Seperti misalnya jika saya memegang telinga, anak-anak pun mengikuti instruksi saya. Sedangkan jika saya mengatakan pegang mata, anak-anak tidak boleh mengikuti instruksi saya. Di akhir pembelajaran, kami memberikan hadiah untuk anak-anak yang berhasil bertahan hingga akhir.

Permainan keempat yang kami mainkan adalah "Siapa aku?". Kami meminta anak-anak untuk menebak benda yang kami sebutkan ciri-cirinya. Seperti misalnya aku adalah binatang berkaki empat, aku bertubuh besar, memiliki tanduk, dan dijadikan hewan qurban. Siapa aku? Tujuan permainan ini adalah untuk meningkatkan keberanian dalam menjawab pertanyaan. Anak-anak pun merasa antusias saat menjawab pertanyaan ini.

Permainan kelima yang kami mainkan adalah tebak gambar. Permainan ini seperti yang ada di televisi. Kami meletakkan gambar di atas kepala anak, lalu meminta anak untuk menyebutkan ciri-ciri gambar yang sesuai dan menebaknya dengan tepat. Tujuan permainan ini adalah untuk meningkatkan kreativitas anak dalam menebak gambar.

Permainan terakhir yang kami mainkan adalah permainan bisik-bisik. Kami meminta anak-anak berbaris. Lalu anak terdepan harus melihat dan menghafal kalimat yang kami buat. Kemudian anak tersebut harus dapat membisikkan kata-kata tersebut dengan benar. Permainan ini berlangsung selama dua sesi. Kelompok yang menang mendapatkan hadiah dobel. Sedangkan kelompok yang kalah hanya mendapatkan satu hadiah saja. Anak-anak memainkan permainan ini dengan gembira dan terburu-buru karena tidak ingin kalah satu sama lain.

Di sesi penutupan, kami memberikan kenang-kenangan kepada anak-anak berupa hadiah buku tulis dan snack ringan. Menurut saya, pengalaman tiga minggu mengajar sangat menyenangkan dan berharga karena saya bertemu berbagai macam karakteristik anak-anak. Saya juga belajar banyak hal dari anak-anak tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun