Mohon tunggu...
Nawa Kusnanto
Nawa Kusnanto Mohon Tunggu... Guru - NOW OR NEVER

Pendidikan dan Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 [Nawa Kusnanto]

15 Februari 2023   20:43 Diperbarui: 15 Februari 2023   20:49 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

  1. CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
  2. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.


Kegiatan Pemantik:

Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya:

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

  • Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?
  • Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
  • Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Pratap Triloka KHD adalah Ing Ngarsa Sung Tulodo, Ing Ngarsa Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Bahwa dalam mengambil keputusan guru harus dapat menganalisis dan mempertimbangkan matang-matang karena keputusan kelak kan menjadi contoh bagi murid, rekan sejawat, maupun anggota masyarakat. Pengambilan keputusan haruslah berpihak pada murid dan dapat membangkitkan karsa, semangat, dan kemampuan murid serta dalam pengambilan keputusan terkait proses pembelajaran dan kegiatan sekolah dapat mendorong kinerja murid agar dapat berkembang sesuai dengan minat, profil, dan kesiapan belajar murid.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Ada 3 prinsip dalam pengambilan keputusan dan ini sangat berpengaruh  terhadap nilai apa yang tertanam dalam diri seorang pemimpin/guru tersebut. 1. Rule based thingking yaitu pengambilan keputusan berbasis peraturan biasa diambil oleh orang-orang yang mengedepankan intuisi, kejujuran, aturan yang mendalam. 2. End- based thingking yaitu pengambilan keputusan berbasis hasil akhir, biasa diambil oleh orang-orang yang mengutamakan nilai-nilai agama, penghargaan akan kehidupan, dan masa depan. 3. Care-based thingking yitu pengambilan keputusan berbsasi rasa peduli, biasa diambil oleh orang-orang yang mengutamakan kasih sayang, cinta, toleransi, kesetiaan, dan empati.

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Pembimbingan yang telah dilakukan oleh PP dan fasilitator telah membantu saya berlatih mengevaluasi pengambilan keputusan yang telah saya ambil. terkait apakah keputusan yang saya ambil telah berpihak kepada murid, telah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universal serta apakah keputusan yang saya ambil dapat dipertanggungjawabkan.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Dalam pengambilan keputusan pada masalah dilema etika, seorang guru harus mampu mengelola emosi, memiliki kesadaran sosial dengan memiliki rasa peduli dan berempati terhadap masalah yang ada, mampu membangun relasi dengan pihak lain utamanya dalam menemukan fakta fakta terkait masalah yang dihadapi,serta dalam  pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan berkolaborasi sehingga menghasilkan keputusan yang bertanggungjawab, berpihak pada murid dan sejalan dengan nilai kebajikan.

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Seorang pendidik yang telah memiliki nilai nilai guru penggerak yaitu mandiri, inovatif, kolaboratif, reflektif, dan berpihak pada murid akan mampu memngambil suatu keputusan yang akan berpihak pada murid sejalan dengan nilai nilai kebajikan universal dan dapat dipertanggungjawabkan, Namun jika seorang pendidik belum memiliki nilai nilai seorang guru penggerak maka keputusan yang diambil akan cebderung mengutamakan kepentingan pribadi/golongan, seringkali berorientasi pada materi dan keputusan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman ?

Sebuah pengambilan keputusan yang baik dan tepat tentunya dilakukan secara bertahap dan menganalisis terlebih dahulu berbagai aspek yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan adalah 4 paradigma dilema etika. diantaranya apakah paradigma dilema etika individu lawan masyarakat, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, atau jangka pendek lawan jangka panjang. Juga harus melihat 3 prinsip penambilan keputusan yaitu berbasis peraturan, berbasis hasil akhir atau berbasis rasa kepedulian. Langkah-langkah pengambilan keputusan  antara lain 1. mengenali terlebih dahulu nilai nilai yang bertentangan, 2. menentukan pihak pihak yang terlibat, 3. mengumpulkan fakta fakta secara lengkap dan detail, 4. melakukan pengujian benar atau salah, 5. Pengujian benar lawan benar, 6. melakukan prinsip resolusi, 7. inverstigasi opsi trilema, 8. membuat keputusan, dan 9. melakukan refleksi dan ambil pelajaran dari suatu keputusan yang diambil.

7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

 Tantangan yang dihadapi adalah perubahan paradigma atau budaya dilingkungan sekolah yang sudah bertahun tahun dilakukan. sebagai contoh sistem yang kadang memaksa guru untuk membuat keputusan yang tidak berpihak pada murid, tidak semua warga sekolah memiliki komitmen tinggi dalam menjalankan keputusan bersama, keputusan yang diambil kadangkala tanpa sepenuhnya melibatkan guru sehingga muncul banyak kendala dalam proses pelaksanaan keputusan.

8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Menurut saya semua tergantung dari keputusan guru dalam membelajarkan murid, jika keputusan yang diambil sudah berpihak pada murid seperti tentang metode pembelajaran, media yang digunakan, maupun penilaian yang akan dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan murid maka hal ini akan dapat memerdekakan murid dalam belajar dan pada akhirnya murid dapat berkembang sesuai dengan potensi dan kodratnya.

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin/guru ibaratnya sebuah pisau artinya jika disatu sisi jika digunakan dengan baik akan membawa kesuksesan dalam kehidupan murid di masa akan datang, namun jika sebaliknya jika keputusan tersebut tidak diambil dengan bijaksana maka bisa jadi akan berdampak sangat buruk bagi masa depan murid. Keputusan pembelajaran yang berpihak pada murid haruslah melalui pertimbangan yang sangat akurat dimana dilakukan terlebih dahulu pemetaan terhadap minat belajar, profil belajar, dan kesiapan belajar untuk kemudian dilakukan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang didalam terintegrasi pembelajaran sosial emosional yang dapat mengantarkan murid dapat mengenal emosi diri dan orang lain.

10. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Bahwa kewajiban seorang guru bukan sekadar mengajarkan pengetahuan semata. Yang terpenting adalah menyadari mengapa suatu pengetahuan itu penting bagi mereka, serta bagaimana murid menerapkan dan memanfaatkannya dalam kehidupan nyata untuk meraih keselamatan dan kebahagiaan bagi diri dan lingkungannya.

11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Setelah mempelajari modul ini, saya mulai paham tentang pengambilan keputusan yang baik yaitu dengan mengacu pada 4 paradigma. 3 prinsip dan 9 langkah pengujian keputusan, utamanya tentang mengidentifikasi terlebih dahulu masalah yang dihadapi apakah kasus dilema etika atau bujukan moral.

12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini saya pernah menerapkan pengambilan keputusan dilema etika contohnya murid yang biasa ditemukan bawa hp ke sekolah dengan alasan dia bawa hp karena nanti sepulang sekolah dia akan menghubungi orangtuanya padahal di sekolah dilarang bawa hp. saya mengambil keputusan untuk mengizinkan bawa Hp tetapi selama pelajaran saya yang menyimpan Hpnya nanti pulang sekolah kemudian saya berikan untuk menghubungi orangtuanya. Menutrut saya pengambilan keputusan saya sudah berpihak pada murid, setelah mempelajari modul ini saya mendapatka pencerahan bahwa sebelum pengambilan keputusan setidaknya ada paradigma yang dibangun serta ada nilai kebajikan pada diri yang ingin ditampakkan pada suatu pengambilan keputusan. sehingga perlu dilakukan pengujian sehingga keputusan yang kita buat dapat dipertanggungjawabkan.

13. Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini sering saya mengambil keputusan hanya berdasar peraturan saja atau hati nurani saya, tanpa memandang dampak apa yang muncul dari keputuan saya, dan kadang keputusan yang saya buat terlalu tegas sehingga murid merasa takut dan tidak bersemangat belajar. Setelah mempelajari modul ini, perubahan besar terjadi pada diri saya utamanya dalam pengambilan keputusan khususnya pada kasus dilema etika. pentingnya menerapkan 4 paradigma. 3 prinsip dan 9 langkah pengujian keputusan sebelum keputusan dibuat. bukan hanya dikelas, disekolah, dikeluarga dan masyarakatpun pengambilan keputusan tersebut dapat dilakukan. Dampak yang diinginkan agar tercipta lingkungan yang positif, aman, nyaman, dan bebas dari perselisihan.

14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sebagai seorang individu sangat penting mempelajari modul ini karena keputusan yang diambil sangat dipengaruhi oleh sosial emosional yang dimiliki, yang nantinya akan berdampak pada nilai apa yang kita ingin tunjukkan pada oranglain. Sebagai seorang pemimpin sangat penting mempelajari modul ini karena pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin sangat berdampak pada lingkungan dimana ia memimpin. Seorang pemimpin pembelajaran sebaiknya menggunakan prinsip rasa peduli dalam melihat permasalahan yang timbul apalagi jika masalah tersebut terkait dengan murid. Karena sekolah selain sebagai institusi pendidikan juga sebagai institusi moral.


Youtube

Wawancara terhadap Kepala Sekolah dalam pengambilan keputusan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun