" ada apa.. " tanya nya datar
" ngga apa-apa, aku pikir kamu sakit atau kenapa, kok beberapa hari tidak terlihat di unjung gang itu " jawabku
" iya.. karena penantian ku sia-sia, aku akhirnya memutuskan untuk tidak berada di luar ketika kamu pulang dan pergi kantor " jwab nya
" kamu menanti apa? " tanya ku penuh cemas
...."aku menanti kamu senyum.. " tuturnya halus penuh rasa
" ya akhirnya kamu menang dalam permainan ini.. aku kalah, aku yang mencarimu, aku yang datang, dan aku yang rindu sosokmu terlihat di ujung gang itu" jelasku
".. mau menikah dengan aku? sama-sama membesarkan anak-anak? .." Â pertanyaannya membuat aku shock sore itu.
Belum ku jawab.. aku terdiam di bangku di mana aku duduk bersama nya sore ini, di bawah papan yang tulisan yang menempel di dinding bertuliskan " Ketua  RT "  itu kami menghabiskan senja berdua di teras kecil. kopi seduhannya pun menjadi hidangan teristimewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H