Mohon tunggu...
Erna Victor
Erna Victor Mohon Tunggu... -

aku perempuan biasa...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gang Kecil itu

29 Juni 2013   15:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:15 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu. .  . menengok di gang itu adalah sebuah ketakutan tersendiri, tapi sekarang, setiap melewati gang sempit itu tidaklah mengasyikan jika aku tak menengok barang sebentar. Ada apakah gerangan di gang itu?

Aku tidak menganggap gang itu sebuah tempat yang indah dan lebih dari gang yang aku lewati di perumahan itu.  biasa saja di sana, lengang dan kadang satu dua anak terlihat bercanda dalam mainan mereka.  Tetapi di balik sepinya gang itu selalu ada yang menampakkan diri.....

Sesosok laki-laki tak berkumis dan kepala nya sedikit gundul, badannya besar seperti lingkaran pohon jati yang berusia 25 tahunan.    Aku tak menyapa nya, aku hanya melihat sekilas sambil mengendarai mobil.  dia juga hanya menatapku tak menyapa...  mata yang berbicara  mata yang mewakili semua rasa...

Pernah aku bercerita dengan teman dekatku yang kebetulan pernah berkunjung ke rumahku. dia hanya tersenyum dan tak menanggapi semua curhat ku. dia asyik menikmati kuaci dan  film korea kesukaan dia di ruang keluarga ku yang lengkap dengan home theaternya.

" ih sebel deh... di ajak ngomong cuman diem aja " gerutu ku

" non... non... udah deh ga apa-apa kali tuh orang yang suka membayangi mu itu, dia naksir aja ama kamu" jawabnya enteng, seenteng orang mabuk kebanyakan jack daniel..

Entah lah.. aku males berpikir lebih kencang, takut anti depresan dari dokter tempat ku terapy anxiety tidak berfungsi karena kalah dengan permainan pikiran.

Ku biarkan saja setiap melewati gang itu aku melihat sosok itu, dan aku tidak ambil pusing kenapa gerangan dia menampakkan dirinya ketika aku lewat saja..

Seminggu ini tidak ku lihat sosok itu, rasa ingin tau kenapa pun muncul di benak ku, dengan sengaja sore ini sepulang kantor aku melewati gang itu, meski untuk di lewati mobil, gang itu sangat mepet.  nekat aku berhenti di rumah berpagar hijau itu dan aku turun dari mobil, pagar teras ku buka dan aku memasuki rumah itu dengan ucapan salam..

"waalaikumsalam.. " jawab nya dari dalam

aku duduk di teras kecil itu. bau wangi menghampiri ku. tak asing lagi bau parfumnya yang dipakai sejak dia usai umroh. kemudian dia keluar dengan baju koko warna merah hati, duduk lah di kursi sebelahku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun