Stres Membayangi Pasien Diabetes, Penelitian Dosen UMM Temukan Solusi Lewat Spiritualitas
Malang, 1 Januari – Stres tidak hanya berdampak pada pikiran, tetapi juga memperburuk kondisi fisik seseorang, terutama bagi pasien diabetes. Menurut para ahli dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), stres yang dialami pasien diabetes bisa memperparah penyakit mereka. Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti yang terdiri dari dosen keperawatan UMM: Zaggi Ubaidillah, Chairul Huda Al Husna, Winda Widya Ningrum, Henik Tri Rahayu, Fagih Ruhyanudin, Edi Purwanto, Titik Agustiyaningsih, dan Anis Ika Nur Rohmah.
“Stres itu seperti bahan bakar yang memicu komplikasi. Kalau pasien diabetes tidak bisa mengelola stres, penyakit mereka bisa bertambah buruk,” kata Zaggi Ubaidillah. Ia menambahkan bahwa stres bukan hanya soal mental, tapi juga bisa memengaruhi keseimbangan tubuh, bahkan hingga aspek sosial dan spiritual pasien.
Melalui penelitian mereka, tim ini berupaya mencari hubungan antara spiritualitas dan tingkat stres pada pasien diabetes. “Kami ingin tahu, apakah spiritualitas bisa menjadi kunci untuk mengurangi stres pada pasien diabetes,” ujar Chairul Huda Al Husna, salah satu anggota tim peneliti.
Pendekatan Spiritual untuk Menenangkan Pasien
Penelitian ini melibatkan 150 pasien diabetes yang dipilih secara langsung di lapangan menggunakan metode aksidental sampling. Pasien diminta menjawab pertanyaan dalam dua kuesioner, yaitu Multidimensional Measure of Religiousness/Spirituality untuk mengukur tingkat spiritualitas, dan Perceived Stress Scale-10 untuk menilai tingkat stres.
“Spiritualitas itu beragam bentuknya, mulai dari ibadah hingga rasa syukur. Kami ingin tahu sejauh mana itu berpengaruh pada tekanan batin yang dirasakan pasien,” jelas Winda Widya Ningrum.
Hasil penelitian ini memberikan angin segar. Pasien yang memiliki tingkat spiritualitas tinggi cenderung memiliki tingkat stres yang rendah. “Hubungan ini cukup kuat, menunjukkan bahwa pendekatan spiritual bisa menjadi cara yang efektif untuk membantu pasien diabetes menghadapi stres mereka,” ungkap Henik Tri Rahayu.
Temuan yang Membangkitkan Harapan
Dari hasil analisis data, tim peneliti menemukan bahwa spiritualitas berperan besar dalam membantu pasien diabetes menjaga keseimbangan mental mereka. “Pasien yang sering berdoa, merenung, atau merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar, ternyata lebih mampu menghadapi tekanan hidup akibat penyakit mereka,” jelas Fagih Ruhyanudin.
Edi Purwanto menambahkan, “Kami tidak hanya berbicara soal agama, tapi tentang bagaimana seseorang memaknai hidup mereka. Ini memberikan dampak positif, baik secara fisik maupun mental.”