Mohon tunggu...
Navisha Haniy Amalia Putri
Navisha Haniy Amalia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

Saya adalah seorang Mahasiswi Universitas Airlangga yang mengambil program studi Teknik Industri. Saya merupakan mahasiswi yang aktif dalam berbagai kegiatan terkhusus dalam mengambil peran menjadi seorang MC.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masjid Jami' Peneleh, Saksi Bisu Perjalanan Islam di Surabaya

2 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:04 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masjid Jami' Peneleh, sebuah bangunan tua nan kokoh berdiri megah di tengah hiruk pikuk Kota Surabaya. Berdasarkan pengetahuan warga asli kampung Peneleh Gang V, masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel pada abad ke-14 masjid ini menjadi salah satu saksi bisu perkembangan Islam yang dilakukan para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Masjid ini lebih dari sekadar tempat ibadah, masjid ini menyimpan sejarah panjang dan mendalam tentang perkembangan Islam di tanah Jawa dan masjid ini sering dijadikan tempat berkumpul dan merencanakan strategi perjuangan melawan penjajah, khususnya di kota Pahlawan Surabaya.  

Warga setempat, Pak Muhammad mengatakan masjid ini sangat berpengaruh besar terhadap sejarah di Surabaya, masjid ini dominan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Masyarakat setempat juga terus mempertahankan sejarahnya mulai dari bangunan hingga budayanya.

"Masjid ini dominan dengan Nahdlatul Ulama (NU), tetapi tidak menutup kemungkinan Muhammadiyah juga akan melakukan ibadah disana. Warga setempat sangat menjaga sejarah dan kearifan lokal yang masih melekat di masjid Jami' Peneleh. Kami sangat welcome jika ada warga ataupun turis yang ingin mengetahui sejarah peradaban Islam di Surabaya, terkhusus di masjid Jami' Peneleh," kata pak Muhammad.

Jejak Sunan Ampel
Masjid Jami' Peneleh diyakini didirikan pada abad ke-15 oleh Sunan Ampel, salah seorang Wali Songo. Meski tanggal pastinya masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan, namun kehadiran masjid ini sebagai saksi bisu penyebaran Islam di wilayah Surabaya tidak bisa dipungkiri. Ornamen kayu jati yang menghiasi bagian dalam masjid, tulisan Arab kuno pada langit-langit, serta tiang-tiang kokoh menjadi bukti keaslian dan keunikan arsitektur masjid ini.

Pusat Peradaban Islam

Selama berabad-abad, Masjid Jami' Peneleh tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat sekitar. Banyak ulama terkemuka dan tokoh masyarakat mampir dan berkumpul di masjid ini. Masjid ini juga pernah menjadi tempat berkumpulnya para pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan Belanda.

Keunikan dan Pesona

Selain nilai sejarahnya, Masjid Jami' Peneleh juga memiliki banyak keunikan yang menarik perhatian. Ini termasuk:  

Jam khusus: Masjid ini memiliki jam matahari yang menentukan waktu sholat.
Ventilasi dan Jendela Dihiasi Kaligrafi: 25 ventilasi dan lima daun jendela masjid dihiasi kaligrafi Arab, termasuk nama 25 Nabi.
Dekorasi Kayu Jati : Dengan menggunakan kayu jati sebagai bahan bangunan utama, masjid ini terlihat sangat klasik dan kokoh.

Masjid Jami' Peneleh Hari Ini

Sampai waktu ini, Masjid Jami' Peneleh permanen sebagai galat satu tujuan wisata religi yang terkenal pada Surabaya. Masjid ini nir hanya sebagai loka ibadah bagi umat Islam, namun juga sebagai destinasi wisata sejarah & budaya yg menarik bagi wisatawan lokal juga mancanegara.
 
Keberadaan Masjid Jami' Peneleh  mengajarkan kita pentingnya melestarikan warisan budaya dan sejarah. Masjid ini juga mengingatkan kita akan perjuangan nenek moyang kita dalam menyebarkan agama Islam dan perjuangan kemerdekaan Indonesia, terkhusus di kota Surabaya. Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan Masjid Jami' Peneleh sebagai situs warisan budaya negeri ini. Dengan mengunjungi masjid ini dan mempelajari sejarahnya, kita bisa lebih memahami nilai-nilai luhur yang dikandungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun