Mohon tunggu...
Nafisatul Fuadah
Nafisatul Fuadah Mohon Tunggu... -

Adalah Mahasiswa PBA UIN Malang yang saat ini masih duduk di semester IV

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kapal Tua

21 Mei 2015   13:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:16 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pondasi negeri sudah mulai retak.

Kayu yang kian lama kian merapuh.

Membuat kapal ini semakin tenggelam

disusul ombak yang kian menerjang

Semakin menunggu karam…

Kemana lagi akan kau kemudikan,

Sementara elemen elemen sudah mulai berjatuhan..

Aah.. Biarlah kapal ini ku rantai saja

Bersama terumbu karang yang menganga..

Kaki pincang Tak sempurna langkah.

Tiupan anginpun Membuat nya goyah

Langkah yang semakin tak tentu arah

Apalah itu, ku juga tak tau…

Silih berganti nahkoda yang datang

Selalu pulang dengan perut kenyang

Kepada siapa lagi harus ku percayakan

Sementara badai kian menghadang.

Kenapa tak kau tagih saja janjinya?

Ahh.. Ku sudah lelah ..  Karena kurasa jawaban saja tak cukup mewakili nya

Kita yang membayar ,,.  Kita pula yang ditenggelamkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun