Satu-satunya sumber gizi pada bayi yaitu dengan memberikan ASI. Namun, dewasa ini pemberian ASI rupanya tidak terlalu menjadi sorotan penting bagi ibu, Apalagi untuk wanita berkarier, mereka banyak menggantikan ASI dengan susu formula yang menurut mereka dapat mengimbangi kebutuhan gizi pada bayi.
Kurang lebih selama 6 bulan pemberian ASI ekslusif adalah hal yang urgen bagi bayi dan ibu menyusui karena pada usia ini, bayi belum mengkonsumsi apapun selain ASI. Namun, yang marak terjadi saat ini, yaitu kala bayi sudah bisa mengkonsumsi makanan, pun pemberian ASI pada bayi juga dihentikan kemudian diganti dengan susu formula. Padahal, menurut WHO pemberian ASI yang baik harus kurang lebih selama 2 tahun. Mengapa WHO sangat menganjurkan pemberian ASI sampai 2 tahun ? jawabannya singkat. Karena ASI mengandung zat-zat atau protein yang membantu untuk mencerdaskan bayi.
Saat ini, banyak asumsi masyarakat terutama orang ‘’awam’’ yang mengatakan bahwa susu formula dapat mengimbangi ASI bahkan lebih ‘’mujarab’’ dalam mencerdaskan bayi. Ini adalah pernyataan yang ‘’konyol’’, karena di dalam susu formula tidak bisa ‘’meniru’’ protein-protein yang serupa dengan ASI. Tapi mereka juga tidak patut disalahkan, karena hal ini, disebabkan oleh banyaknya iklan yang mengatakan hal tersebut. Kita yang tahu hanya perlu membenarkannya saja bahwa susu formula tidaklah sama dengan ASI.
Selain dapat mencerdaskan bayi, bahkan bayi yang tidak mendapatkan ASI dapat mengalami beberapa masalah yang cukup fatal. Diantaranya menderita penyakit berbahaya seperti asma, alergi, infeksi telinga, dermatitis atopic, infeksi perut, pneumonia (infeksi paru-paru), diabetes, resiko obesitas, leukemia, serta SIDS (sindrom kematian bayi secara tiba-tiba). (John Santrock, Life Span Development, 2002: 136 ). Akan tetapi, bukan berarti bayi yang mengkonsumsi ASI tidak mengalami masalah di atas, namun kemungkinan mengalaminya lebih sedikit dari pada bayi yang tidak mengkonsumsi ASI.
Tak hanya akan berdampak pada anak, manfaat pemberian ASI juga akan dirasakan oleh ibu. Memberikan ASI pada bayi juga dapat mengurangi kemungkinan terjangkit penyakit kanker payudara pada ibu. Dan disamping itu, ibu dan sang bayi akan lebih dekat secara emosional. Ibu mana yang tidak bahagia melihat dirinya sangat dekat dengan buah hatinya.
Dengan melihat beberapa manfaat dan mudharat nya, dan dengan melihat harga penjualan susu formula yang relative mahal. Maka, penulis menyarankan bagi IBU menyusui sebisa mungkin memberikan ASI pada bayinya. Karena mengingat akan terjadi beberapa dampak yang akan di alami oleh bayi tersebut.
Semoga sedikit pengetahuan ini bisa bermanfaat…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H