Mohon tunggu...
Muhammad Navis Aufa
Muhammad Navis Aufa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan

Hobi menonton bola, Fans Real Madrid

Selanjutnya

Tutup

Financial

Teori Makro klasik dan Keynes: Relevansi di Era Modern

18 Desember 2024   14:34 Diperbarui: 18 Desember 2024   14:34 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun teori makro klasik dan Keynesian berasal dari konteks yang berbeda, keduanya memiliki relevansi yang signifikan di dunia modern. Di satu sisi, pasar bebas dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pengurangan hambatan perdagangan dan regulasi tetap penting. Di sisi lain, dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, ketidakseimbangan struktural, dan dampak perubahan iklim, peran pemerintah dalam merangsang permintaan agregat, mengurangi ketimpangan sosial, dan mendukung investasi publik menjadi sangat penting.

Contohnya, dalam menghadapi pandemi COVID-19, kebijakan fiskal yang ekspansif seperti subsidi langsung, bantuan sosial, dan stimulus ekonomi menjadi kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat. Di sisi lain, pemulihan ekonomi jangka panjang membutuhkan perbaikan struktural yang melibatkan pasar bebas, investasi swasta, dan pengurangan hambatan perdagangan.

Dengan munculnya teknologi baru dan perubahan dalam dunia kerja, seperti revolusi industri 4.0, pemerintah perlu memainkan peran aktif dalam menciptakan kebijakan yang mendukung inovasi, pendidikan, dan pelatihan tenaga kerja untuk memastikan bahwa masyarakat dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut. Dalam hal ini, teori Keynesian lebih relevan, karena intervensi pemerintah melalui kebijakan sosial dan infrastruktur akan membantu menciptakan lapangan kerja dan meredakan ketimpangan.

Kesimpulan

Baik teori makro klasik maupun Keynesian memiliki kelebihan dan keterbatasan masing-masing dalam menjelaskan dinamika ekonomi di era modern. Teori makro klasik tetap relevan dalam mendorong kebijakan pasar bebas dan efisiensi alokasi sumber daya, tetapi tidak sepenuhnya dapat menangani ketidakseimbangan ekonomi dan ketidakpastian yang terjadi di dunia modern. Di sisi lain, teori Keynesian menawarkan solusi bagi ketidakseimbangan tersebut dengan memberikan peran penting bagi pemerintah dalam menstabilkan perekonomian dan merangsang pertumbuhan melalui pengeluaran publik dan kebijakan fiskal yang proaktif.

Dalam praktiknya, ekonomi modern mungkin memerlukan pendekatan yang lebih eklektik, yang menggabungkan elemen-elemen dari kedua teori tersebut. Kebijakan ekonomi yang efektif harus mampu menyeimbangkan kebijakan pasar bebas dengan intervensi pemerintah yang tepat untuk menciptakan ekonomi yang stabil, inklusif, dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun