Mohon tunggu...
Navisa Nur Faradila
Navisa Nur Faradila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi saya bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hubungan Pola Tidur dengan Konsentrasi Belajar Siswa

11 November 2024   06:05 Diperbarui: 11 November 2024   07:43 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidur adalah kebutuhan dasar yang paling umum dan paling penting pada tubuh manusia. Dimanapun kita berada, kita sangat membutuhkan tidur karena tidurdl dapat mengistirahatkan tubuh dan otak yang Lelah beraktivitas.Seseorang yang kesulitan tidur atau memiliki pola tidur yang buruk akan berpengaruh pada tingkat konsentrasi bekerja ataupun tingkat konsentrasi belajar, serta emosi orang tersebut akan mudah sedih dan pikiran lelah.

Selama memiliki cukup tidur, otak dapat mencerna ulangt aau memproses yang telah diterima oleh otak dengan baik, sebaliknya jika kurangi tdur otak sulit memproses informasi yang diterima sehingga materi pelajaran sulit untuk disimpan oleh otak Kekurangan jumlah pola tidur akan menjadi pengaruh buruk terhadap otak, mengakibatkan konsentrasi belajar anak memiliki dampak buruk terhadap pesertai ddik, baik dari kesehatan maupun konsentrasi anak. 

Menganggap tidur terlalu larut malam sebagai hal yang wajar sehingga anak membuat pola tidur yangi tdak teratur menjadi hal yang anak lakukan secara terusmenerus dan menjadi kebiasaan baru yang dianggap wajar oleh anak. Sehingga di saat-saat seperti ini banyak peserta didik yang mengantuk, tertidur dan kelelahan ketika pembelajaran berlangsung Faktor internal dan eksternal dipengaruhi oleh tinggi rendahnya peserta didik, faktor internal ialah salah satu penyokong faktor konsentrasi belajar anak. 

Faktor tersebut dapat dilihat dari kesehatan peserta didik yaitu, kesehatan tubuh secara keseluruhan. Seperti kondisi tubuh dalam keadaan normal, babas dari berbagai penyakit serius, istirahat cukup, memakan makanan yang bergizi, banyak minum air mineral, panca indera anak sehat atau kata lain berfungsi dengan baik, dan yang paling penting Anak tidak mengalami kerusakan atau gangguan fungsi otak yang di sebabkan oleh berbagai penyakit tertentu. 

Pada saat proses pembelajaran berlangsung konsentrasi sangat berperan besar bagi seorang peserta didik, banyak anak yang kehilangan berkonsentrasi atau mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi sehingga pembelajaran tidak berjalan secara terganggu. 

Banyak anak yang mengalami kendala dalam proses pembelajaran anak yang diakibatkan anak mengantuk dan lelah ketika pembelajaran berlangsung. Hal-hal tersebut membuat anak menjadi hilangnya konsentrasi belajar, pelupa, sulit mengerjakan soal-soal, lambat menerima pelajaran dan tidak mau memperhatikan pelajaran. Aspek-aspek tersebut berdampak kepada penurunan kemampuan untuk berkonsentrasi dan terhambatnya partisipasi dalam kegiatan sehari-hari sehingga menyebabkan penurunan kemampuan, minat belajar dan juga prestasi belajar anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun