Mohon tunggu...
Navi akhmad
Navi akhmad Mohon Tunggu... Lainnya - UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Kepercayaan, Membangun Kembali Hubungan

21 Oktober 2024   01:35 Diperbarui: 21 Oktober 2024   01:35 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika rakyat merasa bahwa suara mereka tidak berharga, ruang bagi elit tertentu untuk mengendalikan kekuasaan akan semakin luas. Situasi ini menciptakan ketidakadilan sosial dan ekonomi yang lebih dalam, di mana kekuasaan terpusat pada segelintir individu atau kelompok yang mengabaikan kepentingan rakyat banyak. 

Menurunnya kualitas demokrasi adalah risiko terbesar dari krisis kepercayaan ini. Proses demokratisasi yang seharusnya memberdayakan rakyat malah digunakan untuk kepentingan segelintir individu. 

Ketika masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap institusi politik, maka legitimasi pemerintah pun akan terganggu. Hal ini dapat menyebabkan instabilitas politik dan sosial yang lebih besar di masa depan.

Untuk membangun kembali kepercayaan antara rakyat dan politisi, beberapa langkah perlu dilakukan secara serius dan terencana. Pertama-tama, pengawasan kinerja partai politik harus diperketat untuk mencegah keterlibatan kader partai dalam kasus korupsi. 

Partai politik harus memiliki sistem pengawasan internal yang efektif untuk memastikan bahwa kader mereka bertindak sesuai dengan nilai-nilai etika dan moral yang dijunjung tinggi. Kedua, partai politik perlu berkomitmen untuk mengembangkan nilai-nilai demokratik seperti keadilan, partisipatif, kesetaraan, dan taat hukum. 

Mereka harus berjanji untuk menjaga integritas dan moralitas dalam setiap langkah keputusan yang diambil. Ini termasuk transparansi dalam pengelolaan dana kampanye serta akuntabilitas terhadap tindakan mereka. Ketiga, komunikasi dan edukasi politik harus menjadi prioritas utama bagi semua partai politik. 

Mereka harus melakukan upaya serius untuk membangun hubungan harmonis dengan rakyat melalui dialog terbuka dan program- program edukatif tentang pentingnya keterlibatan dalam proses demokratisasi. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang bagaimana sistem politik bekerja dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi secara aktif. 

Keempat, transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pelaksanaan kegiatan pelayanan publik juga harus menjadi fokus utama pemerintah dan politisi. Dengan meningkatkan transparansi dalam pengambilan keputusan serta penggunaan anggaran publik, masyarakat akan lebih percaya bahwa pemerintah bekerja untuk kepentingan mereka.

Regenerasi kepemimpinan yang baik adalah langkah selanjutnya dalam membangun kembali kepercayaan rakyat. Partai politik harus memprioritaskan regenerasi generasi baru yang memiliki integritas dan dedikasi kuat untuk memenuhi aspirasi rakyat serta mampu menjawab tantangan zaman yang terus berkembang. Media massa juga memiliki peran penting dalam membangun kembali kepercayaan publik terhadap politisi dan institusi politik lainnya. 

Media harus menyajikan informasi yang objektif dan tidak bias agar masyarakat dapat membuat keputusan berdasarkan fakta-fakta yang akurat mengenai kinerja pemerintah dan partai politik. Terakhir, aktivitas masyarakat sipil sangat penting dalam membangun kembali kepercayaan antara rakyat dan politisi. 

Organisasi non-pemerintah (NGO) serta komunitas lokal harus aktif mencerdaskan rakyat tentang hak-hak mereka serta mempromosikan nilai-nilai demokratis agar masyarakat lebih sadar akan peran mereka dalam sistem politik. Dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak---partai politik, pemerintah, media massa, serta masyarakat sipil---kita dapat membangun kembali fondasi demokrasi yang kukuh dan stabil di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun