Dibuang Sayang: Fenomena Pembuangan Susu Sapi yang Viral dan Solusinya
Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan aksi pembuangan susu sapi segar oleh para peternak yang viral. Video yang menunjukkan tumpahan susu putih membanjiri tanah menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan, mengapa susu yang seharusnya bernilai ekonomi tinggi justru berakhir sia-sia?
Mengapa Susu Sapi Dibuang?
Ada beberapa alasan utama di balik fenomena ini:
1. Harga Jual Terjun Bebas
Harga susu segar di tingkat peternak sering kali tidak sebanding dengan biaya produksi. Harga beli yang ditetapkan oleh koperasi atau perusahaan pengolahan susu terkadang sangat rendah sehingga peternak merasa lebih baik membuang susu daripada menjual dengan kerugian besar.
2. Overproduksi dan Penurunan Permintaan
Ketidakseimbangan antara produksi susu dan permintaan pasar juga menjadi faktor utama. Dalam situasi ini, perusahaan pengolahan susu kerap membatasi pembelian, membuat stok susu berlimpah dan tidak terserap.
3. Kendala Logistik dan Distribusi
Masalah pengangkutan susu dari peternak ke pabrik sering kali menjadi penghambat. Tanpa rantai dingin yang memadai, susu yang tidak segera diolah akan cepat basi dan terpaksa dibuang.

Dampak yang Muncul
Fenomena ini tentu merugikan banyak pihak, terutama peternak kecil yang bergantung pada pendapatan dari susu. Selain itu, pembuangan susu juga menimbulkan dampak lingkungan, seperti pencemaran air dan tanah jika tidak dikelola dengan baik.
Solusi dan Harapan
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah dapat dilakukan:
1. Diversifikasi Produk Susu
Peternak dan koperasi bisa mengolah susu segar menjadi produk bernilai tambah, seperti keju, yoghurt, atau es krim, untuk memperluas pasar dan mengurangi ketergantungan pada perusahaan besar.
2. Penguatan Koperasi Peternak
Koperasi dapat memperjuangkan harga yang lebih layak dan membantu peternak dalam distribusi produk.
3. Dukungan Pemerintah
Subsidi atau program stabilisasi harga dari pemerintah sangat diperlukan untuk menjaga keberlanjutan usaha peternakan sapi perah.
4. Peningkatan Edukasi dan Teknologi
Peternak perlu diberikan pelatihan tentang manajemen produksi susu dan teknologi penyimpanan agar hasil panen lebih optimal.
Kesimpulan
Fenomena pembuangan susu sapi yang viral ini menjadi cermin nyata permasalahan kompleks dalam sektor peternakan sapi perah di Indonesia. Diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari peternak, koperasi, hingga pemerintah, untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Susu, sebagai salah satu sumber gizi utama, seharusnya menjadi berkah, bukan sesuatu yang terbuang sia-sia.
Bagaimana pendapatmu tentang fenomena ini? Apakah ada solusi lain yang bisa dilakukan? Tuliskan di kolom komentar!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI