Mohon tunggu...
Nauval Hanif Al Imroni
Nauval Hanif Al Imroni Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (21107030036)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warga Kudus Tutup Akses Rumah Tetangga dengan Tembok Setinggi 2,5 m dan Panjang 9 m

10 Maret 2022   11:04 Diperbarui: 10 Maret 2022   14:37 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah hubungan terkadang tak selamanya berjalan mulus, begitu juga dengan hubungan antar tetangga, terkadang masalah sepele bisa menjadi besar dan menjadi masalah serius.

Dipicu sakit hati, seorang warga kudus,jawa tengah nekat memblokir akses masuk rumah tetangganya.

Kejadian ini terjadi di Dusun Jangkrik, Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.

Warga yang memblokir akses masuk rumah tetangganya adalah Sunarsih (62), ia memblokir akses masuk rumah Sutikah (55) karena dipicu perasaan sakit hati.

Sunarsih, sang pemilik lahan mengungkapkan alasan mengapa ia membangun tembok setinggi 2,5 meter dan panjang 9 meter, karena ia sakit hati terhadap Sutikah lantaran sering berkata-kata buruk tentang keluarganya.

“Omongannya menyakitkan sudah lama kayak gitu. Sampai bapak [suami] yang sudah meninggal didoakan jelak. Terus akhinya jalannya saya tutup sekalian,” ujar Sunarsih, dikutip dari Murianews.com, Selasa (7/3/2022).

Sunarsih mengaku tembok setinggi 2,5 meter, dengan panjang mencapai 9 meter itu dibangun bukan di jalan umum ataupun tanah milik orang lain. Tembok itu dibangun di atas lahan miliknya. Selama ini, lahan itu digunakan sebagai akses jalan keluar masuk rumah Sutikah.

“Itu bukan jalan umum, hak tanah pribadi. Tapi awalnya saya enggak apa-apa buat jalan. Tapi, malah omongannya menyakitkan dan sudah berulang kali,” ujar Sunarsih.

Sebagai tetangga, Sunarsih sebenarnya tidak tega membangun tembok di akses jalan menuju rumah Sutikah.

“Bagaimana lagi, kesabaran orang ada batasnya, dan kata-kata buruk Sutikah terhadap almarhum suami sudah kelewatan,”jelasnya.

Sumber: TikTok https://vt.tiktok.com/ZSd19DtSd/?k=1
Sumber: TikTok https://vt.tiktok.com/ZSd19DtSd/?k=1

Dalam video yang beredar di akun tiktok @nafisaluth Sunarsih mengatakan bahwa Sutikah menanam kelapa dan bambu di pekarangan tanah milik Sunarsih, “wong ran due tanah kok nandur-nandur (orang gak punya tanah kok menanam)” ujar Sunarsih. Kemudian Sutikah tidak terima kemudian mengumpat dan berkata jelek tentang keluarha Sunarsih.

Selama ini akses keluar masuk rumah Sutikah  melewati tanah wilayah milik Sunarsih

Sementara itu, Sutikah pasrah dengan perbuatan tetangganya.

“Satu-satunya jalan menuju rumah saya ditutup tembok, saat ini terpaksa saya numpang di kerabat,”kata Sutikah. Senin 07/03/2022.

Sutikah mengaku tak tahu mengapa akses jalan menuju rumahnya ditutup tembok setinggi 2,5 meter

Sumber: tiktok https://vt.tiktok.com/ZSd195Yck/?k=1
Sumber: tiktok https://vt.tiktok.com/ZSd195Yck/?k=1

Dalam video yang beredar di akun tiktok @nafisaluth, Ketika Sutikah bercerita dan ia tampak menangis dan merasa di dzolimi. Sutikah merasa sudah rendah hati dan meminta izin kepada Sunarsih. “Saya sadar kalau saya nunut [numpang] jalan. Saya sadar kalau saya miskin. Saya juga selalu mengalah,” aku Sutikah.

Sutikah meminta keadilan, “hewan saja dikasih jalan masa manusia nggak dikasih jalan,hewan aja dikasihani masa manusia ngga dikasihani.” Ujar Sutikah.

“Saya minta tolong kepada pemerintah, kalaupun saya disuruh minta maaf saya pun mau asal jalan menuju rumah dibuka kembali,”harap Sutikah.

Sementara itu, Camat Mejobo Kabupaten Kudus, Aan Fitriyanto, mengaku mendapat laporan terkait adanya rumah warga yang akses masuknya ditutup oleh tembok. Ia menyebut peristiwa itu terjadi karena hubungan yang kurang baik antar tetangga.

“Dengan pembangunan tembok dan membuat tidak ada akses masuk itu, memang masalah muncul karenanya unsur permasalahan pribadi yang tidak mengenakkan. Sehingga terjadi ditutupnya akses jalan [di halaman rumah] dengan tembok,” ujar Aan.

Pihaknya pun menjadi penengah dan berusaha melakukan mediasi antara kedua belah pihak

Dari hasil mediasi tidak menemukan titik terang, namun Sutikah untuk sementara mengungsi di rumah saudaranya dan tembok akan dibuka selama 2 hari untuk Sutikah  mengemasi barang-barangnya tersebut kemudian tembok akan ditutup kembali secara permanen.

Aparat membantu Sutikah mengemasi barang-barangnya (sumber:https://jateng.suara.com/)
Aparat membantu Sutikah mengemasi barang-barangnya (sumber:https://jateng.suara.com/)

Pada Selasa (8/3), Sutikah dibantu pemerintah desa, Babinkamtibmas, Babinsa, serta petugas kecamatan mengambil barang-barang di rumahnya untuk kemudian dibawa pindah ke tempat pengungsian sementara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun