“Dengan pembangunan tembok dan membuat tidak ada akses masuk itu, memang masalah muncul karenanya unsur permasalahan pribadi yang tidak mengenakkan. Sehingga terjadi ditutupnya akses jalan [di halaman rumah] dengan tembok,” ujar Aan.
Pihaknya pun menjadi penengah dan berusaha melakukan mediasi antara kedua belah pihak
Dari hasil mediasi tidak menemukan titik terang, namun Sutikah untuk sementara mengungsi di rumah saudaranya dan tembok akan dibuka selama 2 hari untuk Sutikah mengemasi barang-barangnya tersebut kemudian tembok akan ditutup kembali secara permanen.
Pada Selasa (8/3), Sutikah dibantu pemerintah desa, Babinkamtibmas, Babinsa, serta petugas kecamatan mengambil barang-barang di rumahnya untuk kemudian dibawa pindah ke tempat pengungsian sementara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H