Mohon tunggu...
Nauval Fatih Ali
Nauval Fatih Ali Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA

Saya adalah murid SMA di Surabaya yang selalu suka mencoba banyak hal baru yang ada di hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pahlawan Sejati

24 November 2023   04:55 Diperbarui: 24 November 2023   05:44 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kota kecil yang damai dan tentram,

"kring......kring.....kring...." suara alarm berbunyi di kamar yang penuh ketenangan di pagi hari.

"Aduh apa sih ini ganggu pagi ku saja!!!" Ucap perempuan penghuni kamar tersebut seraya mematikan alarm yang berbunyi tersebut.

"Bangun Nak, sudah jam setengah enam. Mau telat lagi ta?"

"Waduh!!!" Reaksi kaget perempuan tersebut melihat jam karena diingatkan neneknya.

 Itulah seorang gadis bernama Maya. Meskipun dengan sikap cerobohnya dia memiliki keyakinan baginya, pahlawan sejati bukanlah mereka yang memiliki kekuatan super atau mengenakan seragam, tetapi mereka yang menginspirasi dan memberikan kebaikan kepada orang lain. Maya memiliki seorang nenek yang menjadi pahlawannya.

"Nek aku berangkat dulu ya" Pamit Maya kepada neneknya dengan tergesa setelah persiapan seadanya.

"Iya hati-hati ya. Jangan lupa titipan nenek anterin ya." Balas Nenek Maya.

Nenek Maya yang bernama Ibu Ani adalah sosok yang penuh dengan kebaikan dan bijaksana. Tiap hari, Maya menyaksikan bagaimana neneknya dengan sabar membantu tetangga-tetangganya yang membutuhkan, tanpa mengharapkan apapun sebagai balasannya.

Suatu hari, sebuah bencana alam melanda kota kecil mereka. Banjir besar menghantam, rumah-rumah terendam air, dan orang-orang panik. Maya dan neneknya pun turun tangan membantu. Meskipun neneknya sudah tua, tetapi semangatnya tak pernah luntur. Maya terinspirasi oleh keteguhan dan kebaikan neneknya. Dia mulai berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, membantu membagikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak bencana. Setiap langkah yang Maya lakukan, dia ingat kata-kata bijak neneknya.

"Apapun yang terjadi dalam hidup, bersikaplah baik kepada orang lain adalah cara yang damai untuk disukai, dan warisan yang indah untuk ditinggalkan." Kata kata bijak yang diucapkan Nenek. Bu Ani juga meyakini pahlawan sejati adalah mereka yang mampu memberikan arti bagi kehidupan orang lain.

Saat kota mereka mulai pulih, Maya merasa ingin melakukan lebih banyak lagi. Dia mulai mengumpulkan donasi untuk membangun kembali sekolah yang hancur akibat banjir. Maya juga mengajak teman-temannya untuk bergabung dalam kegiatan sukarela.

Pada suatu hari, Maya mendapat kabar bahwa neneknya sakit parah.

"Halo dengan siapa ini?" Tanya Maya yang menjawab telepon dari nomor yang tidak dikenal.

"Halo Maya ini Bu Sitta tetangga sebelah rumah, tadi waktu membersihkan halaman rumah Bu Ani tiba-tiba jatuh sekarang sudah di Rumah Sakit." Jawab Bu Sitta dengan panik. Tanpa ragu, Maya meninggalkan semua kegiatannya dan merawat neneknya di rumah sakit.

Di samping ranjang neneknya, Maya merenung tentang semua pelajaran hidup yang telah diajarkan oleh neneknya. Meski fisiknya lemah, tetapi semangat dan kebaikan neneknya tetap memancar. Beberapa minggu berlalu, nenek Maya akhirnya pulih.

Dalam perjalanan pulang dari rumah sakit, neneknya tersenyum dan berkata kepada Maya,

"Kamu adalah pahlawan dalam hidupku, Nak. Kebaikanmu dan semangatmu menginspirasi banyak orang, termasuk aku."  

Ketika mereka tiba di rumah, tetangga-tetangga mereka menyambut dengan hangat. Mereka datang membawa ucapan terima kasih dan doa untuk kesembuhan neneknya.

"Panjang umur ya bu. Disini kita masih ingin bersama ibu di waktu yang lama." Ucap Bu Sitta.

Melihat reaksi tetangga-tetangganya, Maya menyadari bahwa pahlawan sejati adalah mereka yang berbagi kebaikan kepada orang lain. Dari situ, Maya menyadari bahwa menjadi pahlawan tidak selalu memerlukan kekuatan super atau keberanian luar biasa. Pahlawan sejati adalah mereka yang mampu memberikan arti bagi kehidupan orang lain, seperti yang telah diajarkan oleh neneknya. Dengan semangat yang baru, Maya bertekad untuk terus menginspirasi dan memberikan kebaikan kepada sekitarnya. Dia yakin bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pahlawan bagi orang lain dalam kehidupan sehari-hari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun