Integrasi antara logika dan spiritualitas adalah tantangan yang penting di era modern ini. Dalam dunia yang semakin dipengaruhi oleh teknologi dan data, spiritualitas sering kali tersingkir ke pinggiran diskursus intelektual. Namun, kebutuhan akan makna dan kedalaman tetap menjadi bagian esensial dari eksistensi manusia.
Filsafat dialogis, seperti yang dikembangkan oleh Martin Buber, menawarkan pendekatan yang menarik untuk menjembatani kedua domain ini. Buber menekankan pentingnya hubungan "Aku-Kau," yang melibatkan perjumpaan langsung dan mendalam antara individu dengan individu lain atau dengan Tuhan. Dalam hubungan semacam ini, logika dan spiritualitas tidak saling bertentangan, tetapi justru saling melengkapi untuk menciptakan pemahaman yang lebih utuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H