Mohon tunggu...
Nauval Aghram
Nauval Aghram Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FKM UNDIP

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa MBKM FKM UNDIP Memanfaatkan Aplikasi Arc Map untuk Memetakan Balita yang Mengalami Stunting

29 Desember 2022   09:59 Diperbarui: 29 Desember 2022   13:25 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang - Mahasiswa Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang diselenggarakan Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip melaksanakan pemetaan balita yang mengalami stunting berdasarkan wilayah tempat tinggalnya per RW untuk wilayah kerja Puskesmas Srondol yang meliputi 3 kelurahan (Srondol Wetan, Srondol Kulon, dan Banyumanik), Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Kegiatan  pemetaan ini menyasar ke petugas Puskesmas Srondol, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Kegiatan pemetaan ini didasari karena belum adanya peta persebaran balita stunting berdasarkan wilayah tempat tinggal. Selama ini, data balita stunting yang ada hanya diinput ke dalam Microsoft Excel ataupun Google Spreadsheet.

Kegiatan pemetaan ini, diawali dengan meminta data kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Srondol pada bulan November 2022 kepada pihak Puskesmas Srondol yang mana data tersebut juga menjadi dasar pembuatan peta menggunakan aplikasi ArcMap. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan entry data kasus stunting  ke Microsoft Excel, lalu memasukkan data dari Microsoft Excel ke aplikasi Arc Map, dan membuat peta persebaran balita yang mengalami stunting di wilayah kerja Puskesmas Srondol dengan menggunakan aplikasi Arc Map. 

Pada peta persebaran balita stunting ini wilayah-wilayah RW di 3 Kelurahan (Banyumanik, Srondol Kulon, dan Srondol Wetan) diklasifikasikan berdasarkan jumlah kasus stunting yang ditemui di setiap RW tersebut. RW dengan jumlah kasus 0 diberi warna hijau tua, lalu RW dengan jumlah kasus 1 diberi warna hijau muda, RW dengan jumlah kasus 2 diberi warna oranye dan RW dengan jumlah kasus 3-5 diberi warna merah.

Peta yang dihasilkan tersebut kemudian dipaparkan dan diserahkan kepada pihak Puskesmas Srondol pada Kamis (15/12/22) untuk kemudian dimanfaatkan sebagai media penyebaran informasi di Puskesmas Srondol. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan petugas Puskesmas mengetahui salah satu metode memvisualisasikan data stunting dengan memanfaatkan aplikasi Arc Map dan mengetahui cara membaca peta persebaran yang dihasilkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun