Mohon tunggu...
Nauroh Asyifa
Nauroh Asyifa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Nauroh Asyifa adalah nama penaku kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Penulis menyelesaikan S1 Teknologi Hasil Perairan Ipb, Bogor, saat ini beraktifitas sebagai pengajar Matematika di SMA Daarul Quran, Cikarang, Bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Akhirnya Sampai Juga ke Negeri Sakura"

14 April 2012   07:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:37 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


Yokkaichi Portadalah tempat yang memiliki peranan vital sebagai pusat pelabuhan perdagangan internasional di negara Jepang. Pelabuhan ini sangat cepat untuk mengatasi permasalahan pengangkutan dan transportasi laut internasional yang telah beroperasi sejak tahun 1969. Data terbaru tahun 2010 terlihat penambahan jumlah container yang signifikan berada pada rute sekitar jepang ke Asia Tenggara, China, dan Negara lainnya. Yokkaichi Port merupakan kawasan industri di sekitar perairan laut Jepang, yang paling menakjubkan adalah wilayah perairan terlihat bersih, jernih tidak tercemar oleh limbah industri dengan sitem manajemen limbah yang baik sehingga tidak merusak lingkungan. Wilayah Yokkaich Port memilki luas 1.164,1 Ha yang terdiri atas Zona komersial 193.3 Ha, Zona komoditas special 38.4 Ha, Zona industry 894.0 Ha, zona pelabuhan perikanan 20.7 Ha, dan sisa area 17.7 Ha. Sistem manajemen lingkungan yang sangat ketat dan sangat baik menjadikan wilayah perairan tetap terjaga dari pencemaran. Setiap industri memiliki tim yang khusus menangani limbah untuk dinetralisir sehingga tidak mencemari perairan setelah dibuang ke laut.


  • Kunjungan Toba Aquaroium


Toba Aquarium merupakan tempat display biodiversity spesies perikanan di Jepang seperti Sea word nya Indonesia, namun belum ada apa-apanya dibandingkan kemegahan dan keanekaragaman sea word Indonesia, tapi mereka sangat bangga dan mengagung-agungkan tempat ini. Tempat ini digunakan untuk pendidikan lingkungan dalam mengenalkan keanekaragaman hayati perairan laut Jepang. Beraneka ragam spesies ikan dan tanaman laut dapat terlihat dengan jelas dalam akuarium besar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenal biodiversity dan meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati ekosistem laut.


  • Mikimoto Pearl Island


Mikimoto Pearl Island merupakan pusat produksi dan budidaya mutiara di Jepang. Kegiatan kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari tentang proses-proses terbentuknya mutiara dalam kerang mutiara sekaligus mempelajari tentang proses budidaya mutiara untuk menghasilkan mutiara yang berkualitas. Selain itu, peserta juga diperlihatkan tentang ke produk-produk kerajinan mutiara asli yang sangat menarik dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Ini adalah salah satu jenis biodiversity yang bermanfaat dan memilki nilai ekonomis yang tinggi, sayang aku tak bisa membelinya.


  • Toba Sea Folk


Toba Sea Folk adalah museum kelautan Jepang yang memilki sejarah dan memaparkan tentang perkembangan teknologi kelautan yang dilakukan oleh orang-orang Jepang dari zaman kuno hingga modern. Pada tempat ini peserta dapat mempelajari tentang peralatan-peralatan tradisional seperti perahu tradisional dan alat-alat lain yang digunakan untuk menangkap ikan. Peserta juga dapat melihat kapal laut modern yang memilki teknologi mutakhir untuk menangkap ikan dengan cepat dan mudah. Ada pengalaman yang cukup unik ketika aku memperhatikan salah satu perahu tradisional dalam museum ini, aku takjub melihat tulisan "Isabela dan Nurlaela" di perahu tersebut, aku yakin ini dari Indonesia karena nama tersebut adalah nama indonesia layaknya namaku "Nurwati..he..he". Akupun bertanya pada salah seorang petugas museum, memang benar perahu tersebut didatangkan dari madura, cape dech...jauh-jauh ke Jepang ketemunya perahu Indonesia, tapi bangga juga walaupun perahu tradisional.  Selepas acara di Nagoya selesai selama 5 hari, aku dan dosenku melanjutkan perjalanan ke Tokyo untuk menjenguk anaknya yang sedang studi di sana menggunakan kereta api bawah tanah super cepat di dunia  Shinkansen. Pada tahun 2003 Shinkansen mencatat rekor dunia kereta tecepat dengan kecepatan 581 km/jam pada lintasan rel maglev (Magnetic levitation) yaitu lintasan rel magnet. Namun kami harus mnegocek sekitar 10.000 yen atau sekitar Rp 1 juta dengan perjalanan 2 jam, he..he jauh banget bedanya dengan tarif kereta Bogor-Jakarta padahal sam-sama 2 jam perjalanan. Perbedaan besar naik kereta Jepang dan Indonesia adalah kami bisa masuk antri dan teratur tanpa berebut, pintu masuk kereta pun tepat pada jalur kami mengantri, he..he beda kan dengan naik kereta Jabotabek kan..? kita sudah berdiri dimana, pas kereta datang posisi berdiri kita tidak tepat dengan pintu kereta sehingga harus berlari, mengejar, bahkan berebut dan berdesak-desakkan. Inilah salah satu pelajaran dari sekian banyak pelajaran di Jepang yang bisa kita contoh demi membangun Indonesia. Kami bermalam di Tokyo selama dua hari menikmati suasana di sana. Aku pun membeli busana khas jepang "Yukata" seperti Kimono tapi lebih murah dengan harga sekitar 5000 yen atau sekitar Rp 500 ribu. Sebelum ke Tokyo aku menitipkan kado untuk "Masa" satu-satunya mahasiswa Jepang yang membuat aku terkesan, dalam kado tersebut kutitipkan kata "I love You as brother couse my God, Allah" Aku mencintaimu sebagai saudaraku, karena tuhanku adalah Allah", mengajarkan kasih sayang dengan sesama meski kami berbeda keyakinan, ku harap kau kan dapat hidayah-Nya. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun