Lalu beliau juga menyelipkan games di akhir pembelajaran. Games ini sendiri juga ada yang dilakukan secara berkelompok maupun sendiri-sendiri. Dan beliau juga terkadang menyelipkan game detektif dengan tetap menyangkut pautkan materi pelajaran fisika.
   Di balik keceriaan seorang guru dalam mengajar, tentunya setiap guru tetap memiliki masalahnya masing-masing. Hal ini sudah terhitung wajar, apalagi jika memiliki masalah dengan murid-muridnya. Kemudian beliau menjelaskan bagaimana cara beliau untuk menghadapi masalah-masalah tersebut.
   "Mungkin karena terlalu banyak kegiatan juga di NF ya, mungkin kegiatan organisasi, organisasinya bukan hanya kegiatan OSIS tapi ada organisasi yang lain. Kadang KBM tuh terambil. Jadi di awal tahun ajaran itukan kita guru-guru sudah merencanakan setiap pekannya, walaupun sudah dikasih mungkin pekan efektif sekian tapi kadang itu suka miss (terlewat)," jelasnya.
   Hal ini dapat menyebabkan kelas yang jadwal mata pelajarannya terambil karena kegiatan acara dan organisasi tersebut jadi tertinggal dibandingkan kelas yang lain.Â
   Selebihnya beliau merasa tidak memiliki masalah lain terhadap siswa-siswanya, yang menurut beliau menjadi masalah adalah pertemuan yang sedikit di jadwal mata pelajaran fisika karena banyaknya acara dan kegiatan.Â
   Beliau bersyukur karena proses belajar tetap lancar dan target materi yang harus diselesaikan juga sudah terselesaikan dengan baik di tengah waktu pembelajaran yang terbatas. Namun, untuk siswa laki-laki beliau harus bisa lebih mengendalikan kondisi kelas yang diajarnya karena sering kali merasa lelah menghadapi kelakuan siswa-siswanya.Â
   "Tapi seru sih, karena menurut ustadzah kalau ketika masuk kelas tuh kayak healing gitu. Kayak healing aja gitu. Daripada di yang lain tuh kayak kalo ketemu kalian tuh healing aja gitu," ucap beliau.
   Beliau menyatakan bahwa dengan mengajar siswa-siswanya ada kesenangan tersendiri menurut beliau. Beliau merasa bahwa kelas siswa laki-laki lebih ramai, namun justru itu adalah bagian dari kesenangan beliau sebagai guru.***
Sumber: liputan khusus penulis
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI