Mohon tunggu...
Naura Yasmin
Naura Yasmin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Adam

6 November 2018   13:20 Diperbarui: 8 November 2018   13:47 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ibu mana yah?"

"Ibu lagi sIbuk masak dirumah, ada arisan keluarga dirumah jadinya rame"

"Kalo arisan keluarga kenapa ayah gak ikut?"

"Ayah kangen pengen lihat anak ayah pake sarung sama kopiah kayaknya makin ganteng" aku hanya membalas senyum dan langsung  mengajak ke tempat pengiriman. Ayah merangkulku dan menggandeng adik. Ada rasa senang saat itu namun kecewa juga ikut datang bersamaan. Namun rasanya tak pantas aku mengungkapkan rasa kecewa ini pada ayah yang sudah berusaha untuk tetap datang mengunjungiku, lagipula aku tahu meski Ibu tidak ikut aku yakin doa-doa dari Ibu tak akan pernah berhenti untuk anaknya.

***

"Ini nasinya gak bawa dari rumah, tadi beli di warung deket deket sini soalnya keburu buru tadi pagi jadinya ketinggalan di meja teras"

"Oh. Iya gak papa, Yah. Yang penting ayah bawanya nasi bukan beras" aku berusaha menghIbur hatiku sendiri, dan seperti biasa ayah yang selalu senang jika diajak bercanda. Disitu rindu akan tawa dari seorang ayah sudah terbayar, tetapi rindu tentang masakan seorang Ibu rasanya sudah tak dapat dilukiskan lagi dengan kata-kata.

 "Dam, nenek sakit  sudah 5 hari,sekarang ada di Rumah sakit umum. Ayah sudah izinkan kamu ke ustad untuk pulang menjenguk nenek dulu" aku langsung mengiyakan perkataan ayahku. Kami pun langsung berangkat menuju kota Malang yang sering kurindukan. Aku berusaha menahan pikiranku, karena Ibu lagi-lagi tak ikut mengunjungiku.

***

"Nak ayo bangun dulu sudah sampai"

"Loh, kita langsung ke rumah sakit? Gak pulang dulu? Ibu dimana? Nanti Ibu berangkat sama siapa?" pertanyaanku tak lagi dapat dibendung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun