Mohon tunggu...
Naura Syifa
Naura Syifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sociology student

Sociology student at State University of Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merdeka Belajar - Kampus Merdeka Dilihat dari Kacamata Teori Pembangunan

24 Desember 2021   20:52 Diperbarui: 24 Desember 2021   20:59 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam usaha menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan dan kemajuan teknologi yang pesat, skill dan potensi mahasiswa menjadi suatu yang penting. Mahasiswa sebagai peserta didik yang menempuh pendidikan tinggi harus memiliki skill sebagai bekalnya. Skill yang harus dimiliki mahasiswa yaitu soft skill, hard skill, dan software skill. 

Soft skill merupakan kemampuan intrapersonal dan interpersonal seseorang, seperti kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama. Hard skill merupakan kemampuan teknis dan akademis, seperti menulis, desain, programming, merekrut, menginterview, project management, analisis, dan lain-lain. 

Sedangkan, software skill merupakan kemampaun mengoperasikan sebuah software atau aplikasi, seperti Microsoft, Google Suites, Adobe, dan lain-lain. Namun, masih banyak mahasiswa yang belum memaksimalkan potensi yang ada untuk bisa bertahan di perkembangan zaman yang berubah-ubah.

Maka dari itu, Menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nadiem Makarim, membuat kebijakan baru untuk menjadi usaha dalam mengembangkan kemampuan dan potensi mahasiswa. 

Kebijakan tersebut adalah Merdeka Belajar -- Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu program dari Kampus Merdeka adalah hak belajar tiga semester di luar program studi, 1 semester kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi, dan 2 semester melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar perguruan tinggi. 

Berbagai bentuk kegiatan di luar perguruan tinggi, diantaranya adalah melakukan magang, melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat, mengajar di satuan pendidikan, pertukaran mahasiswa, membuat studi/proyek independen, dan lain-lainnya. Semua bentuk tersebut direalisasikan ke dalam kebijakan Kampus Merdeka. 

Kemendikbud bekerja sama dengan menggandeng berbagai perusahaan dari berbagai industri untuk menjadi mitra pelayanan program MBKM. Kampus merdeka diharapkan dapat memberikan pengalaman lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru.

Merdeka Belajar -- Kampus Merdeka sebagai Kebijakan Baru Kemendikbud

Merdeka Belajar -- Kampus Merdeka seperti yang telah disebutkan di atas merupakan kebijakan yang dikeluarkna oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. 

Program hak belajar tiga semester di luar program studi yang ada di kebijakan Merdeka Belajar -- Kampus Merdeka merupakan amanah dari beberapa landasan hukum pendidikan tinggi dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran dan lulusan pendidikan tinggi. 

Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang fleksibel, di mana hasilnya tercipta kultur belajar mahasiswa yang inovatif untuk dapat meraih capaian pembelajaran yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Program hak belajar tiga semester di luar program studi Kampus Merdeka memilik tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa, baik dalam soft skill, hard skill, maupun software skill. 

Hal ini disiapkan agar mahasiswa dapat beradaptasi dengan kebutuhan zaman yang semakin tinggi. Kegiatan-kegiatan dari Kampus Merdeka diharapkan dapat dijadikan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan meningkatkan potensinya sesuai minat dan bakatnya. 

Persyaratan bagi mahasisa untuk mengikuti program-program Kampus Merdeka tidak sulit. Syarat yang harus dipenuhi diantaranya adalah mahasiswa berasal dari program studi yang terakreditasi, dan merupakan mahasiswa aktif yang terdaftar pada PDDikti. Pihak yang terlibat dalam program Kampus Merdeka adalah perguruan tinggi, fakultas, program studi, mahasiswa, dan mitra.

Bentuk kegiatan dari program Kampus Merdeka terbilang beragam, yaitu sebegai berikut:

  • Pertukaran Pelajar, yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran lintas kampus (dalam dan luar negeri), membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, suku, budaya, dan agama, sehingga meningkatkan persatuan, dan menyelenggarakan transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi disparitas pendidikan baik antar perguruan tinggi dalam negeri, maupun kondisi pendidikan tinggi dalam negeri dengan luar negeri.
  • Magang, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa melalui pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning).
  • Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang berminat dalam bidang pendidikan untuk turut serta mengajar, dan membantu meningkatkan pemerataan pendidikan.
  • Penelitian, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam proyek riset yang besar dan memperkuat pool talent peneliti secara topical, dan meningkatkan ekosistem serta kualitas riset di laboraturium.
  • Proyek Kemanusiaan, yang bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa unggul yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas, dan melatih kepekaan sosial mahasiswa.
  • Kegiatan Wirausaha, yang bertujuan memberikan mahasiswa yang berminat berwirausaha untuk mengembangkan usahanya lebih dini dan terbimbing, dan menangani permasalahan pengangguran intelektual dari kalangan sarjana.
  • Studi Independen, yang bertujuan untuk mewujudkan gagasan mahasiswa dalam mengembangkan produk inovatif yang menjadi gagasannya, dan menyelenggarakan pendidikan berbasis riset dan pengembangan.
  • Membangun Desa, yang ebrtujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi, dan keterampilannya, dan membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan.

Analisis Program Kampus Merdeka dengan Pendekatan Social Development by Government

Secara umum, pembangunan memiliki pengertian sebagai suatu proses perencanaan (social plan) yang dilakukan untuk membuat perubahan sebagai proses peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. 

Pembangunan sosial merupakan bagian dari pendekatan pembangunan. Pembangunan sosial yang ada di masyarakat bersifat sangat dinamis, karena perubahan sosial yang ada di masyarakat pun juga berubah secara dinamis seiring berkembangnya zaman. 

Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan dari pembangunan sosial diperlukan adanya manajemen strategi. Manajemen strategi dalam pembangunan sosial terdiri dari 3, salah satunya adalah pembangunan sosial melalui pemerintah (Social Development by Government). Program Merdeka Belajar -- Kampus Merdeka Kemendikbud merupakan pembangunan yang dilakukan menggunakan manajemen strategi Social Development by Government.

Strategi pembangunan Social Development by Government merupakan pembangunan sosial yang dilakukan oleh pemerintah atau kementerian-kementerian yang ada di suatu negara. Di mana pembangunan sosial yang berbasis pada pemerintah, disebut dengan pendekatan statis (static approach). 

endekatan ini biasanya dimanifestasikan atau diwujudkan dalam berbagai macam kebijakan sosial. Kebijakan sosial ini kemudian diturunkan dalam bentuk program atau kegiatan, yang selanjutnya akan disosialisasikan kepada masyarakat secara luas. Ketika pemerintah melakukan pembangunan sosial, maka peran-peran dari masyarakat, sektor swasta, dan pihak lainnya juga harus berperan aktif dalam pembangunan ini.

Jika kebijakan Merdeka Belajar -- Kampus Merdeka dianalisis menggunakan teori pembangunan, kebijakan ini sangat merepresentasikan pembangunan berbasis pemerintah. Hal ini karena kebijakan ini dikeluarkan dan dilaksanakan oleh Kemendikbud. 

Kebijakan ini juga dihadirkan dalam bentuk program yang dilaksanakan oleh kementerian bersama sektor swasta yang terlibat, seperti perusahaan-perusahaan swasta dari berbagai industri sebagai mitra Magang dan Studi Independen. Kebijakan ini juga menggandeng perguruan tinggi sebagai pihak eksternal serta melibatkan mahasiswa secara aktif.

Kerjasama antara Kemendikbud, Perguruan Tinggi, Perusahaan Swasta, dan Mahasiswa untuk Mencapai Pembangunan

Dalam meningkatkan pembangunan negeri, dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan dan kompetensi pada bidangnya. Maka dari itu Kampus Merdeka hadir sebagai usaha untuk mencipatakan sumber daya manusia yang berkualitas demi meningkatkan pembangunan. 

Proses pembangunan tentunya membutuhkan strategi matang dalam pelaksanaannya, pemerintah tidak dapat melaksanakan pembangunan tanpa adanya kerjasama dari pihak lain. Kemendikbud sebagai pelaksana menggandeng perusahaan swasta dan perguruan tinggi untuk turut ikut serta dalam prosesnya. 

Selain itu, partisipasi dari perusahaan swasta, perguruan tinggi, dan mahasiswa dilakukan agar tidak terjadi dominasi kekuasaan oleh pemerintah dalam pembangunan. Adanya peran aktif dari berbagai pihak dalam pembangunan yang dilakukan pemerintah juga meminimalisir terjadinya kegagalan, Jika setiap pihak dapat berkontribusi, maka pembangunan akan berjalan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun