Mohon tunggu...
naura sahasika
naura sahasika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Mempertahankan bahasa Indonesia di Era Globalisasi

31 Oktober 2024   10:26 Diperbarui: 31 Oktober 2024   11:12 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa merupakan alat sarana komunikasi antar manusia dan digunakan untuk menyampaikan apa yang ada dalam pikiran seseorang. Bahasa yang kita gunakan sebagai bahasa nasional yakni Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, indentitas nasional, alat perhubungan antar warga, daerah, suku, budaya dan bahasa di Nusantara. Bahasa Indonesia merupakan aset negara yang sangat berharga. Tidak hanya sekedar alat komunikasi, melainkan sebagai pengikat persatuan antara satu suku dengan suku yang lainnya. Bahasa indonesia sangat penting, kita sebagai warga indonesia tentunya banyak perbedaan antar daerah. Setiap daerah pun mempunyai bahasa masing-masing, sedangkan jika kita memakai bahasa daerah masing masing dan berbicara terhadap orang lain yang mempunyai perbedaan diantara kita, apakah itu akan bernilai? sedangkan kita mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap bahasa. Sehingga dengan adanya bahasa Indonesia ini menjadi suatu kesatuan dan persatuan antardaerah juga mempermudah kita dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia juga berperan sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari lembaga pendidikan terendah sampai dengan lembaga pendidikan tertinggi di seluruh Indonesia, kecuali daerah-daerah yang mayoritas masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu.

 Bahasa Indonesia dituntut mampu bersaing dengan bahasa-bahasa lain, terutama bahasa Inggris. Meskipun begitu, perkembangan bahasa Indonesia di dalam negeri cukup pesat, perkembangan di luar negeri pun sangat menggembirakan. Walaupun perkembangan bahasa Indonesia semakin pesat di satu sisi, di lain sisi peluang dan tantangan terhadap bahasa Indonesia semakin besar pula. Berbagai peluang bahasa Indonesia dalam era globalisasi ini antara lain adanya dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk peran media masa. Di era global ini mempelajari bahasa lain sangat diperlukan, terutama bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional. Dalam era globalisasi, banyak orang yang tidak menganggap bahasa Indonesia penting dan lebih peduli dengan kemampuan berbahasa asing daripada bahasa Indonesia. Akibatnya, orang-orang zaman sekarang lebih mahir berbahasa asing daripada bahasa Indonesia. Ini dapat disebut sebagai fenomena krisis bahasa. Salah satu contoh krisis bahasa yang sedang dihadapi Indonesia adalah penggunaan bahasa Indonesia yang salah, seperti menggabungkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Menurut Prof. Amrin Saragih, kepala Balai Bahasa Medan, hilangnya kecintaan terhadap bahasa daerah dan masuknya bahasa asing ke Indonesia dalam layanan umum berupa merk dagang melalui jalur investasi adalah penyebab krisis bahasa. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat menggunakan bahasa Inggris untuk mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi dan dianggap lebih keren daripada bahasa Indonesia. Menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris, adalah cara masyarakat mengikuti arus globalisasi. Banyak orang percaya bahwa berbicara dalam bahasa Indonesia berarti ketinggalan zaman. Krisis bahasa tidak hanya terjadi saat orang bertemu langsung; mereka juga terjadi di internet atau dunia maya. Orang-orang lebih bangga berbicara dalam bahasa asing daripada dalam bahasa Indonesia. Memiliki pemahaman yang buruk tentang posisi dan fungsi bahasa memang cukup berdampak pada cara kita menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika ini dibiarkan, maka identitas Indonesia akan hilang dan bahasa Indonesia dapat dengan mudah digantikan oleh bahasa lain. Namun, masyarakat harus dapat memposisikan bahasa Inggris dalam bidang ilmu pengetahuan dengan sebagaimana mestinya. Jangan sampai keberadaan bahasa Inggris dapat menjadikan budaya Indonesia luntur, terutama di era global ini. Walau pun pemakaian bahasa Inggris di dunia ini semakin besar, kita sebagai masyarakat suatu negara harus semakin kuat juga mempertahankan bahasa ibunya.

Dengan itu jati bahasa Indonesia perlu dibina oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bahasa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing  yang tidak cocok dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Salah satu wujud untuk mempertahankan bahasa Indonesia ini dapat dilihat dalam pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan kemampuan bersastra. Beberapa upaya yang harus dilakukan salah satunya adalah memunculkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Seharusnya kita juga menanamkan sifat disiplin pada berbahasa Indonesia. Sehingga menggunakan sifat disiplin itulah akan membuahkan bahasa Indonesia tetap lestari sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, bila terdapat imbas bahasa terkenal yang masuk ke pada bahasa Indonesia hendaknya diadaptasi menggunakan kaidah berbahasa Indonesia, yang dalam hakikatnya adalah bukti diri bangsa Indonesia. banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan bahasa Indonesia di era globalisasi. Perbaikan dalam kualitas. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah pendidikan bahasa Indonesia. Jika setiap orang memahami bahasa dengan baik, mereka akan menjadi lebih sadar dan bangga dengan bahasa mereka, sehingga bahasa akan terus digunakan dan mencegah krisis bahasa. Dengan demikian, bahasa Indonesia akan mampu bersaing dengan bahasa asing di era globalisasi sehingga tidak mudah memudar sebagaimana yang dikhawatirkan oleh para pemerhati bahasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun